Jumat 01 Jul 2022 20:19 WIB

Suharso: Tjahjo Kumolo Berjasa dalam Pembentukan UU DOB Papua

Suharso mengaku sudah dekat dengan Tjahjo sejak Megawati-Hamzah Haz.

Keluarga menaburkan bunga saat prosesi upacara pemakaman Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Jumat (1/7/2022). Tjahjo Kumolo meninggal  di usia 64 tahun di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta pada Jumat (1/7/2022) sekitar pukul 11.10 WIB. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Keluarga menaburkan bunga saat prosesi upacara pemakaman Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Jumat (1/7/2022). Tjahjo Kumolo meninggal di usia 64 tahun di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta pada Jumat (1/7/2022) sekitar pukul 11.10 WIB. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, mengenang Menteri PAN-RB, Tjahjo Kumolo, sebagai sosok yang sosok yang sabar, tenang, dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Menurut dia, koleganya di pemerintahan itu ikut berkontribusi dalam proses pembentukan UU DOB Papua yang baru saja disahkan.

"Salah satu kenangan khusus adalah saat masa-masa penyusunan RUU DOB bersama Komisi II DPR saat itu. Beliau tidak ingin mengecewakan masyarakat pada saat proses pembentukan undang-undang. Namun juga beliau juga pandai bersiasat agar bisa terpenuhi," kata dia, di Gedung Kementerian PAN-RB, Jakarta, Jumat (1/7/2022).

Baca Juga

"Ada pun yang lain biar menjadi kenangan pribadi saya," katanya.

Ia menilai politikus PDI Perjuangan dengan dia sudah mengenal sejak era pascareformasi saat masa pemerintahan Megawati dan Hamzah Haz ketika PDI Perjuangan dan PPP masih berada dalam satu kabinet. "Kami sudah sangat dekat baik di parlemen atau kabinet, karena kami juga pernah punya kenangan bersama sejak masa Presiden Megawati dan Wakil Presiden Hamka Haz," katanya.

Ia juga masih merasa terkejut dengan kepergian mantan sekretaris jenderal DPP PDI Perjuangan itu. Ia menceritakan, dia baru pulang dari luar negeri masih beranggapan bahwa almarhum akan kembali pulih seperti sedia kala.

"Saat saya lawatan ke luar negeri sudah ada rencana mau menjenguk tapi belum sempat beliau sudah dipanggil ke rahmatullah," katanya. Ia berdoa agar rekannya itu mendapatkan sisi terbaik di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement