Jumat 24 Jun 2022 08:18 WIB

Survei Poltracking: Warga Jatim Jagokan Erick Thohir Sebagai Cawapres 2024

Hasil survei itu dinilai sebagai buah kerja keras Erick bergerilya di Jatim.

Menteri BUMN Erick Thohir dipilih menjadi cawapres favorit warga Jatim versi Survei Poltracking.Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Menteri BUMN Erick Thohir dipilih menjadi cawapres favorit warga Jatim versi Survei Poltracking.Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Poltracking Indonesia mengeluarkan survei politiknya. Bahkan hasil terbaru menyebutkan Erick Thohir merupakan cawapres favorit masyarakat Jawa Timur (Jatim). Wawan Sobari Ph.D Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) terkejut dengan hasil survei yang dikeluarkan Poltracking Indonesia yang menjagokan Menteri Erick sebagai cawapres pilihan masyarakat Jatim. Apalagi Menteri Erick bukan orang yang berasal dari etnis Jawa dan dia juga bukan orang yang berasal dari Jatim.

Menurutnya, unggulnya Menteri Erick ini tak lepas dari upaya geriliya Erick untuk masuk ke Jatim melalui aktivitasnya di Banser dan menjadi ketua harlah NU. Dari survei politik yang dikeluarkan Poltracking Indonesia menempatkan Erick sebagai yang tertinggi (14,2%) serta mampu mengungguli Gubernur Jatim yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa (13,7%) dan pemilik partai seperti Agus Harimurti Yudhoyono (7,4%) dan Puan Maharani (4,3%). 

"Unggulnya Erick di Jatim ini sangat unik. Beliau yang kerap ketemu Kiai karismatik di Jatim dilihat sebagai suatu yang positif bagi sebagian besar masyarakat Jatim. Tipe masyarakat NU sangat cair dan tidak fanatik kepada salah satu sosok. Dengan tipe warga NU tersebut membuat sosok Erick dapat diterima oleh sebagai besar masyarakat Jatim yang mayoritas warga NU. Sehingga merebut hati warga Jatim merupakan langkah strategis bagi Erick karena potensi pemilihnya cukup besar," kata Wawan.

Hasil survei Poltracking Indonesia terbaru yang dilakukan 16 hingga 22 Mei 2022 masih menempatkan Ganjar Pranowo (28,2%) sebagai yang paling diminati oleh masyarakat yang memiliki DPT terbesar ke 2 di Indonesia. Bahkan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) ini bisa mengungguli Prabowo Subianto (13,7%) dan Anies Baswedan (7,8%).  

Masih unggulnya Ganjar sebagai capres di Jatim dinilai Wawan sudah dapat diperkirakan. Sebab berbagai lembaga survei politik seperti Indopol Survey & Consulting, Indikator Politik dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)  sudah terlebih dahulu menempatkan Ganjar sebagai figur yang diminati oleh masyarakat. Bahkan survei yang dilakukan SMRC dan Indikator Politik, figur Ganjar sangat diminati (>50%) oleh masyarakat di pulau Jawa.

"Sejatinya Prabowo dan Anies hanya kuat di luar Jawa. Basis masa Prabowo yang paling kuat hanya ada di Banten. Figur Ganjar sebagai Gubernur Jateng sangat kuat di Jateng, Jatim dan Jabar. Dua provinsi tersebut memiliki DPT terbesar di Indonesia," ungkap Wawan.    

Poltracking Indonesia juga membuat simulasi pasangan capres dan cawapres 2024. Dari nama yang disodorkan ke warga Jatim, pasangan Ganjar Pranowo Erick Thohir menempati urutan teratas (38.1%) dengan mengalahkan simulasi pasangan Prabowo Subianto Puan Maharan (19,4%) maupun Anies Baswedan Agus Harimurti Yudhoyono (11,2%).

Melihat masih tingginya elektabilitas dan kepuasan masyarakat Jatim terhadap Mantan Mensos ini, Wawan menilai Khofifah masih cukup pantas dicalonkan sebagai Gubernur Jatim untuk periode ke 2. Sebab untuk maju menjadi capres atau cawapres, elektabilitas Khofifah masih dibawah beberapa tokoh Nasional lainnya.  

"Memang elektabilitas Khofifah cukup tinggi (39.8%). Namun belum cukup kuat untuk membawanya maju sebagai Gubernur Jatim di periode ke 2," ujar dia.

Ia berkata, seharusnya kepopuleran Khofifah bisa lebih dari hasil survei Poltracking Indonesia. Untuk bisa memastikan kemenangan di pilgub mendatang, Khofifah harus bekerja lebih keras lagi.

"Sebab masih banyak pemilih kritis yang harus dirangkul Khofifah. Waktu 1,5 tahun cukup bagi Khofifah untuk meningkatkan elektabilitasnya," ucap Wawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement