Jumat 03 Jun 2022 17:05 WIB

Partai Golkar: Apa Kurangnya Airlangga Hartarto dari Capres Lain?

Golkar berkomitmen memenangkan Airlangga Hartarto pada pemilihan presiden 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Ketua DPP Partai Golkar yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa partainya berkomitmen memenangkan Airlangga Hartarto di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Foto: Istimewa
Ilustrasi Ketua DPP Partai Golkar yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa partainya berkomitmen memenangkan Airlangga Hartarto di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa partainya berkomitmen memenangkan Airlangga Hartarto di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Menurutnya, sosok Airlangga tak kalah dengan nama-nama lain yang kerap dijagokan menjadi presiden.

"Apa kurangnya ketua umum kita dibandingkan dengan nama-a capres yang selama ini beredar di media massa. Dari segi kompetensinya, dari segi kapasitas teknokrasinya, dari segi pengalamannya," ujar Ace dalam pidatonya di Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Partai Golkar Jawa Barat di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga

Partai Golkar, jelas Ace, akan terus berjuang dalam pemenangan Airlangga sebagai presiden periode 2024-2029. Hal tersebut sudah merupakan hasil Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar 2019 untuk mengusung kader terbaiknya sebagai capres.

"Airlangga Hartarto harus menjadi presiden Republik Indonesia di tahun 2024," ujar Ace.

Ia menegaskan, Partai Golkar merupakan salah satu partai yang memiliki suara terbesar pada pemilihan umum (Pemilu) 2019. Karenanya, sudah sewajarnya jika partai berlambang pohon beringin itu mengusung kadernya sendiri sebagai capres, bukan mendukung kader partai politik lain.

"Lamun kader partai lain disi olok kejo (kalau usung kader partai lain percuma), tahu olok kejo? olok kejo itu artinya percuma, bapak ibu sekalian. Agar memiliki efek ekor jas buat partai," ujar Ace.

Dengan diusungnya Airlangga sebagai capres, hal tersebut akan menghadirkan efek ekor jas atau coattail effect bagi Partai Golkar di setiap wilayah dalam pemilihan legislatif (Pileg). Baik di tingkat nasional hingga kabupaten/kota. "Pengalaman kita dalam beberapa Pilpres, jika mendukung kader partai lain yang diuntungkan adalah partai capresnya, betul? Karena itu kami rasakan di Jawa Barat," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement