Rabu 01 Jun 2022 18:22 WIB

Ditanya Soal Peluang Koalisi dengan Nasdem, Ini Jawaban Prabowo

Nasdem dan Gerindra sepakat membangun dan menjaga stabilitas nasional. 

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di Jakarta, Rabu (1/6/2022). Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahim sekaligus membahas masalah-masalah strategis bagi kepentingan bangsa.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di Jakarta, Rabu (1/6/2022). Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahim sekaligus membahas masalah-masalah strategis bagi kepentingan bangsa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan tertutup selama hampir lima jam dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kantor DPP Partai Nasdem, Menteng, Jakarta, Rabu (1/6/2022). Saat ditanya apakah keduanya akan berkoalisi di pemilu 2024 mendatang, Prabowo enggan menjawab secara gamblang terkait kepastian terbentuknya koalisi antarkedua partai.

"Ya tapi kan beliau pemimpin partai. Saya kan pemimpin partai. Kami kan tidak bisa bertindak, karena kami teman lalu kita atur sendiri-sendiri kan tidak bisa," kata Prabowo saat konferensi pers, Rabu (1/6/2022).

Baca Juga

Sebagai pimpinan partai politik, Prabowo mengatakan, ia dengan Surya paloh sama-sama memiliki konstituen. Ia mengatakan, keduanya sama-sama bertanggung jawab terhadap masing-masing partai. 

Namun, Prabowo menyebut keduanya memiliki kesamaan. "Tetapi bahwa kami komit, apapun terjadi, kami komit bersama-sama menjaga Pancasila, menjaga keutuhan RI. Jadi, kami tidak hanya untuk Pemilu, kami lebih dari itu," ucapnya. 

Sementara itu Surya Paloh menyebut ada kesepakatan yang dibangun antara Partai Nasdem dengan Partai Gerindra. Keduanya sepakat untuk membangun dan menjaga stabilitas nasional. 

Ia juga mengajak seluruh pihak untuk membangun kesadaran bagaimana menghargai budaya politik yang lebih sehat. "Penghormatan kita satu sama lain harus tetap terjaga, berkompetisi bukan harus saling menjatuhkan tapi bisa berkompetisi di dalam harmoni.

Surya juga mengingatkan kesadaran publik agar tidak lagi terjebak dalam politik identitas. Apalagi, dengan media sosial saat ini, orang mudah sekali untuk saling mencurigai, dan menghujat. 

"Nah kalau bisa kita alihkan kepada pikiran-pikiran yang mengajak bahwa kita satu bangsa. Inilah sumbangan pemikiran tadi, antara mas Prabowo dan saya ada kesepakatan. Menghadapi Pemilu kita bersama untuk saling menjaga, menghormati, saling mengingatkan kalau ada kekurangan satu sama lain, bahkan sesudah Pemilu dan itu komitmen kami bersama," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement