Jumat 06 May 2022 01:37 WIB

Buruh Bakal Sampaikan 16 Tuntutan di Perayaan May Day 14 Mei Mendatang

Sebelum menuju Istora, para buruh direncanakan akan menggelar aksi di depan DPR RI.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Said Iqbal
Foto: Antara/Ujang Zaelani
Said Iqbal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Buruh akan merayakan peringatan May Day di Istora Senayan, Jakarta pada 14 Mei 2022 mendatang. Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan, sebanyak 16 tuntutan akan disampaikan dalam aksi tersebut.

 "Yang pertama tentu tolak omnibus law (cipta kerja), yang kedua Turunkan harga kebutuhan pokok, dan juga menolak rencana kenaikan harga BBM Pertalite dan elpiji 3 kg," kata Said dalam konferensi persnya secara daring, Kamis (5/5).

Selain itu, dalam tuntutannya buruh juga  menolak upah murah, hapus outsourcing, redistribusi kekayaan yang adil dengan menambah program jaminan sosial, tolak kenaikan pajak PPn. Kemudian mereka juga mendesak pengesahan RPP perlindungan ABK dan buruh migran, tolak pengurangan peserta PBI Jaminan Kesehatan, serta kedaulatan pangan dan reforma agraria.

"Angkat guru dan tenaga honorer sebagai PNS jadi nggak usah lagi PPPK," ungkapnya.

Buruh juga mendesak setop kriminalisasi petani, mereka juga menuntut biaya pendidikan murah dan wajib belajar 15 tahun gratis. Kemudian, buruh juga menolak perpanjangan masa jabatan presiden atau 3 periode, mendesak agar pemberdayaan sektor informal, dan menolak pengurangan peserta PBI Jaminan Kesehatan.

Said mengatakan, kegiatan tersebut akan diikuti sebanyak 50-60 ribu buruh. Sebelum menuju Istora, para buruh direncanakan akan menggelar aksi di depan DPR RI sekitar pukul 10.00-12.00 WIB. "Dihadiri oleh 100 ribu buruh se-jabodetabek," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement