Sabtu 30 Apr 2022 06:30 WIB

Setelah Dua Tahun, Jalur Gentong Kembali Ramai Pemudik

Macet ya wajar, soalnya banyak yang pulang kampung juga sekarang.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus raharjo
Sejumlah pemudik beristirahat di SPBU yang berada di Jalur Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (29/4/2022) malam.
Foto:

Ia memperkirakan, dibutuhkan waktu dua jam lagi untuk sampai di kampung halamannya. Namun, ia akan memacu sepeda motornya dengan santai lantaran hari sudah malam.

Budi mengaku, mudik Lebaran kali ini adalah yang pertama pertama setelah dua tahun absen. Karena itu, meski harus bermacet-macetan di jalan, ia tetap senang bisa pulang saat Lebaran. "Macet ya wajar, soalnya banyak yang pulang kampung juga sekarang," kata dia.

Seorang pemudik lainnya, Asep (37), juga beristirhat di SPBU itu bersama anak dan istrinya. Mereka mudik mengendarai sepeda motor dari Kabupaten Tangerang menuju Cilacap. "Emang sengaja naik motor, mau santai di jalan," kata dia yang mengaku baru sekali mudik mengendarai motor berama anak dan istrinya.

Asep mengaku berangkat dari Tangerang usai sholat subuh. Kemudian, ia memacu sepeda motornya melalui jalur puncak, melintasi Bandung, dan sampai di Jalur Gentong. Artinya, butuh waktu 12 jam untuk sampai di SPBU Jalur Gentong. "Emang jalannya santai, soalnya bawa anak," kata dia.

Meski memakan waktu lama, Asep mengaku senang bisa kembali mudik ke Cilacap. Sebab, untuk mudik pada tahun sebelumnya diperlukan siasat untuk bisa sampai kampung halaman.

Salah seorang petugas parkir di SPBU yang berada di Jalur Gentong tersebut, Aang (42) mengatakan, banyaknya pemudik yang istirahat di tempat itu sudah terjadi sejak tiga hari terakhir. Hampir 24 jam, selalu ada pemudik yang datang untuk beristirahat.

"Memang di sini sering jadi tempat istirahat. Karena parkiran lega, suasananya adem, fasilitas juga lengkap," kata laki-laki asli Tasikmalaya itu.

Menurut dia, pemudik yang beristirahat di SPBU itu mayoritas menggunakan sepeda motor. Keramaian pemudik biasanya mulai muncul saat hari gelap. Ia mengaku senang dengan kembali ramainya pemudik pada momen menjelang Lebaran di Jalur Gentong. Sebab, ramainya pemudik membawa berkah tersendiri baginya sebagai petugas parkir.

"Dua tahub kemarin mah zonk. Kalau sekarang, mulai normal lagi. Makanya saya bisa markir lagi. Kalau sepi, sama yang punya tidak boleh markir," kata dia.

Aang mengatakan, keberadaannya sebagai petugas parkir sudah diizinkan oleh pemilik SPBU. Ia bahkan harus menyetor uang Rp 50 ribu untuk memarkir kendaraan selama 12 jam. Namun, baginya setoran tak menjadi masalah. Pasalnya, ia bisa mendapat uang Rp 700 ribu dari memarkirkan kendaraan selama 12 jam di SPBU itu.

"Saya dapat bagian parkiran dari jam lima sore sampai jam lima Shubuh. Dapatnya Rp 700 ribu, buat setoran Rp 50 ribu. Lumayan bisa buat Lebaran," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement