REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas mudik jelang Lebaran akan semakin tinggi, tetapi pelaksanaan vaksinasi booster di Tanah Air masih rendah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat baru sembilan Provinsi di Indonesia yang telah mencapai cakupan vaksinasi booster lebih dari 50 persen.
Hal tersebut dikatakan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi. Menurutnya, capaian vaksinasi booster masih relatif rendah, sehingga perlu dilakukan percepatan agar cakupannya tinggi. “Baru sembilan provinsi yang cakupan vaksinasi booster-nya mencapai di atas 50 persen dan sisanya masih banyak di bawah 50 persen,” kata Nadia, Kamis (21/4/2022).
Masih rendahnya pelaksanaan vaksin booster ini menurut dia, perlu terus digiatkan kembali. Sebab melalui vaksinasi booster, masyarakat bisa mencegah risiko terinfeksi Covid-19, maupun dirawat dengan gejala berat.
Oleh karena itu, Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi lengkap dua dosis ditambah dengan booster. Ia mengatakan saat ini sudah ada 22 provinsi di Indonesia yang capaian vaksinasi di atas 70 persen.
“Diharapkan daerah-daerah lain untuk segera mempercepat vaksinasi dan masyarakat bisa mendapatkan vaksinasi lanjutan sesuai waktunya. Orang tua atau lanjut usia (lansia) harus mendapatkan perlindungan dari resiko terinfeksi Covid-19,” kata Nadia.
Hingga saat ini ada enam provinsi yang cakupan vaksinasi lengkap mencapai 70 persen untuk lansia. Itu menjadi tantangan karena apabila tidak mengajak lansia untuk divaksinasi maka semakin beresiko terinfeksi dan bergejala berat akibat Covid-19.
Meurutnya, korban meninggal akibat vaksinasi Covid-19 didominasi para lansia yang seharusnya bisa diberikan keamanan dari vaksinasi. Saat ini sudah lebih dari 392 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke lebih dari 60 persen dari total populasi Indonesia telah menerima vaksinasi Covid-19.
"Sebanyak 198 dosis vaksinasi pertama, sebanyak 162 juta dosis kedua, dan 31,2 juta dosis ketiga," ujarnya.