Senin 21 Mar 2022 21:44 WIB

Petugas Sulit Menjangkau Area Jatuhnya Pesawat China Eastern

Diperkirakan tidak ada penumpang China Eastern yang selamat.

 Dalam gambar yang diambil dari rekaman video yang dijalankan oleh CCTV China, personel darurat bersiap untuk melakukan perjalanan ke lokasi kecelakaan pesawat di dekat Wuzhou di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang barat daya China, Senin, 21 Maret 2022. Boeing 737-800 China Eastern dengan lebih banyak dari 100 orang di dalamnya jatuh di provinsi selatan Guangxi pada hari Senin, kata para pejabat.
Foto: AP Photo/CCTV via AP
Dalam gambar yang diambil dari rekaman video yang dijalankan oleh CCTV China, personel darurat bersiap untuk melakukan perjalanan ke lokasi kecelakaan pesawat di dekat Wuzhou di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang barat daya China, Senin, 21 Maret 2022. Boeing 737-800 China Eastern dengan lebih banyak dari 100 orang di dalamnya jatuh di provinsi selatan Guangxi pada hari Senin, kata para pejabat.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Lintar Satria, Indira Rezkisari, Antara

Delapan jam sudah sejak pesawat Boeing 737-800 China Eastern tujuan rute Kunming-Guangzhou dipastikan jatuh. Hingga kini belum ada kepastian korban dari peristiwa tersebut.

Baca Juga

Besar perkiraan penumpang pesawat yang jatuh Senin (21/3/2022) pukul 13.00 WIB di perbukitan Guangxi tidak ada yang selamat. Dikutip dari South China Morning Post, 588 petugas pemadam kebakaran diberangkatkan ke lokasi jatuhnya pesawat untuk membantu petugas lokal.

Warga setempat mengatakan kepada portal berita daring Jimu News pesawat dalam kondisi hancur. Potongan pesawat menyebabkan pohon dan bambu di perbukitan terbakar. Pemadam kebakaran sudah berhasil memadamkan sebagian api.

Media lokal The People's Daily mengutip pernyataan petugas pedaman kebakaran setempat yang menyatakan tampaknya tidak ada tanda kehidupan di antara puing-puing pesawat. Media lokal lainnya menunjukkan gambar potongan pesawat di sisi bukit, namun tidak tampak ada api atau barang-barang penumpang.

Sekitar pukul 15.00, Brigade Pemadam Kebakaran Kota Wuzhou dikerahkan ke lokasi kecelakaan di wilayah Kabupaten Tengxiang, Guangxi. "Kami telah mengirimkan 25 alat pemadam kebakaran dan 117 petugas ke lokasi. Namun lokasi kejadian sangat terpencil di atas perbukitan, alat pemadam tidak bisa menjangkau dan petugas mendaki ke lokasi kejadian," kata seorang pejabat Brigade Pemadam Kebakaran Wuzhou seperti dikutip laman berita lokal.

Maskapai China Eastern Airlines, dikutip dari Reuters, mengatakan sudah menyediakan saluran telepon khusus bagi kerabat penumpang. Menurut maskapai, tidak ada warga asing dalam penerbangan tersebut.

Presiden China Xi Jinping mengeluarkan instruksi aksi darurat terkait insiden kecelakaan pesawat China Eastern Airlines di Daerah Otonomi Guangxi, Senin sore. Lakukan tindakan secepatnya sesuai mekanisme tanggap darurat, upayakan pencarian dan penyelamatan tanpa kenal lelah, dan lakukan penanganan yang patut setelah kejadian, demikian bunyi instruksi Xi yang beredar di media-media China.

Dewan Negara menindaklanjuti instruksi tersebut dengan menunjuk beberapa pejabat untuk menangani peristiwa tersebut, mengidentifikasi penyebab kecelakaan, dan memperkuat penyelidikan bencana sektor penerbangan sipil untuk menjamin keamanan operasional penerbangan dan nyawa penduduk di masa-masa yang akan datang. Perdana Menteri Li Keqiang menyerukan upaya segera untuk pencarian dan perawatan korban luka serta menenangkan keluarga korban.

Pemimpin kabinet China itu juga mendorong departemen terkait untuk mengidentifikasi secara cermat penyebab kecelakaan dan segera mengambil tindakan untuk memperkuat sistem keamanan penerbangan sipil. Badan Penerbangan Sipil China (CAAC), Kementerian Kegawatdaruratan, dan beberapa departemen terkait mengirimkan satuan tugas ke lokasi kecelakaan.

Pesawat jenis Boeing-737 bernomor penerbangan MU-5735 ruteKunming-Guangzhou jatuh di atas perbukitan Guangxi di wilayah selatan China sekitar pukul 14.00 waktu setempat (13.00 WIB). Sebanyak 132 orang penumpang dan kru belum diketahui nasibnya sampai saat ini.

Insiden tersebut merupakan kecelakaan udara terburuk di China sejak peristiwa jatuhnya pesawat di Yinchun, Provinsi Heilongjiang, pada 2010.Otoritas penerbangan China pada 19 Februari 2022 merilis bahwa waktu penerbangan sipil yang aman berhasil melampaui 100 juta jam, catatan terbaik dalam sejarah industri penerbangan sipil China.

photo
Seorang pekerja dari China Eastern memegang papan nama yang menunggu untuk memimpin kerabat para korban di atas penerbangan China Eastern MU5735 ke area tertutup, di Bandara Internasional Guangzhou Baiyun di Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong, China selatan, Senin, 21 Maret 2022. A China Eastern Boeing 737-800 dengan 132 orang di dalamnya jatuh di provinsi selatan Guangxi pada hari Senin, kata para pejabat. - (AP Photo/Chinatopix )

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement