REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Selasa (8/3/2022) hari ini, Kemenkes kembali mencatat angka kesembuhan yang tinggi di angka 55.128, naik dibandingkan angka kesembuhan kemarin (7/3/2022) di 48.800. Angka kesembuhan juga diikuti oleh jumlah kasus aktif yang terus turun dari 448.274 pada Senin menjadi 422.892 Selasa. Imbasnya, angka keterisian rumah sakit juga turun menjadi 27 persen secara nasional hari ini.
“Situasi pandemi nasional sangat terkait dengan situasi global. Situasi global turut menentukan apakah fase akut pandemi ini sudah berakhir atau masih berlanjut. Di tingkat global, tren penurunan kasus konfirmasi baru dan juga kematian terus berlanjut. Untuk tingkat nasional, seperti kita ketahui tren penurunan kasus konfirmasi terus berlanjut yaitu turun 38,15 persen dibandingkan minggu sebelumnya,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, Selasa.
Catatan Kemenkes pada pekan ini menunjukkan, positivity rate nasional mencapai 13.56 persen dan pada Senin tercatat positivity rate pertama kali di bawah 10 persen dalam 30 hari terakhir, yakni di angka 9,93 persen. Meski begitu, penularan masih terjadi dan perlu terus ditekan hingga level di bawah 5 persen.
"Kasus saat ini paling banyak dilaporkan berasal dari Pulau Jawa-Bali, akan tetapi proporsinya sudah mulai menunjukkan penurunan. Artinya kita harus tetap waspada, karena beberapa provinsi, terutama di luar Jawa-Bali saat ini masih mengalami peningkatan tren kasus baru dan masih mungkin berlanjut di beberapa hari atau pekan ke depan,” kata Nadia.
Data yang dihimpun Kemenkes Senin kemarin, sudah ada 24 daerah yang menunjukkan penurunan jumlah kasus konfirmasi. Sisanya tinggal 10 daerah lagi yang masih mengalami peningkatan kasus konfirmasi.
“Oleh karena itu, kita memerlukan kerja sama semua elemen masyarakat untuk membantu menjaga protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi hingga lengkap dua dosis serta melanjutkan dengan vaksinasi booster,” ujar dr Nadia.
Kelompok rentan bergejala berat hingga berisiko kematian akibat terinfeksi Covid-19 yaitu orang-orang dengan komorbid dan juga lansia. Sesuai rekomendasi global kelompok ini menjadi kelompok prioritas untuk vaksinasi Covid-19. data nasional menunjukkan bahwa lansia dengan Covid-19 memiliki risiko 3,5 kali lipat untuk meninggal dibandingkan dengan yang bukan lansia, dan lebih tinggi lagi pada lansia dengan penyakit penyerta seperti diabetes, darah tinggi, dan gagal ginjal.
Melihat data kumulatif dari 21 Januari-6 Maret 2022, 70 persen dari 8.239 pasien meninggal di rumah sakit belum divaksinasi lengkap, 56 persen di antaranya lansia, dan 51 persen memiliki komorbid. Sementara itu efek perlindungan vaksin dibandingkan pasien yang belum divaksinasi, yaitu 3 dosis vaksinasi mengurangi risiko kematian 86 persen, 2 dosis vaksinasi mengurangi risiko kematian 60 persen, dan 1 dosis vaksinasi mengurangi risiko kematian 29 persen.
“Kami berharap untuk wilayah di Indonesia terutama yang masih rendah cakupannya untuk dapat kembali menyusun strategi untuk meningkatkan cakupan vaksinasinya hingga lengkap dua dosis dan ditambah booster,” ujar Nadia.