Menurutnya, saat ini ada sekitar lima zona yang difokuskan dalam pembangunan lahan yang luasnya mencapai 3,34 hektar itu. Dalam lima zona itu, tugas pembangunan masih dalam tahap pengerasan tanah.
“Setelah pengerasan akan diisi dengan pengaspalan. Kami optimistis akhir Maret atau awal April kita selesaikan trek ini. Insya Allah dengan kualitas yang tepat,” kata dia.
Desain trek yang menyerupai kuda lumping itu, kata Widi, memang sengaja dipilih untuk konsep ke-Indonesia-an. Menurut dia, secara kualitas dan desain sirkuit, selalu dipantau oleh Formula E Operation (FEO) dalam penyesuaian dengan standar motorsport international. Dijelaskan Widi, tiga kali dalam sepekan, pihak FEO selalu meminta laporan progres yang dilakukan dalam pengerjaan di Jakarta. Di sisi lain, lanjutnya, aspek bisnis juga telah disiapkan, meski belum akan dipublikasi sebelum waktu yang seharusnya.
“Kerjaan teknis lapangan juga akan disupervisi oleh FEO, dan akan terus diawasi baik mereka datang ke sini atau daring,” jelasnya.
Di lokasi yang sama, perwakilan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Ari Wibowo, mengatakan, pembangunan sirkuit Formula E dilakukan dengan masa pembangunan selama 54 hari. Menurutnya, setiap belokan memiliki kemiringan dua persen, sehingga diperkirakan saat ada kecepatan tinggi, para pebalap bisa mengurangi kecepatan dan atau melakukan rem.