REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA— Para pelaku pariwisata Desa Wisata Penglipuran di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, mengikuti pelatihan perencanaan bisnis dan pengelolaan. Pelatihan ini meningkatkan kapasitas pengelolaan seluruh pelaku pariwisata.
Melalui pelatihan yang digelar PT Pelabuhan Indonesia (Persero), atau Pelindo tersebut, para pelaku pariwisata diharapkan memiliki keterampilan manajerial, efektivitas, dan efisiensi operasional demi menciptakan desa wisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Pelatihan ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan pada Program Desa Binaan.
Group Head Sekretariat Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Ardhy Wahyu Basuki menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen TJSL perusahaan untuk memberdayakan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia, yang juga berkontribusi pada pengembangan bisnis perusahaan di sektor pariwisata serta untuk peningkatan tata kelola manajemen desa wisata yang akuntabel.
“Dalam pemberdayaan ini, kami tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga mengimplementasikan program-program non-infrastruktur. Kami berharap bahwa dampak dari program ini akan dapat dirasakan oleh masyarakat Desa Penglipuran Bali serta memberikan manfaat bagi perkembangan perusahaan,” ujar Ardhy, dalam keterangannya, Senin (6/5/2024)
Desa Wisata Penglipuran telah mendapatkan perhatian dunia, terutama di bidang pariwisata. Tahun lalu Desa Wisata Penglipuran dinobatkan sebagai Best Tourism Village 2023 dari UNWTO (organisasi pariwisata dunia dibawah PBB, yang memiliki wewenang untuk mempromosikan pariwisata dunia yang berkelanjutan).
Sementara itu, Kelian Adat Desa Penglipuran, I Wayan Budiarta, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah lanjutan dalam proses pengembangan Desa Wisata Penglipuran.
Dia berharap para peserta dapat memperoleh wawasan dari pemateri dan menjadikan acara ini sebagai platform untuk bertukar informasi guna menghadapi tantangan dan memperkuat strategi pengembangan desa ke depannya.
Pelatihan diadakan di Wantilan Tugu Pahlawan, Desa Penglipuran. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 30 peserta yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk Prajuru Adat, Tetua Adat, Kelompok UMKM, Kelompok Homestay, dan Pengelola Desa Wisata.