REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab (HRS) Aziz Yanuar menanggapi pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang sempat menyinggung HRS dan Habib Bahar Smith. Saat itu, Dudung meminta HRS dan Bahar Smith tak macam-macam.
Azis lantas mempertanyakan maksud pernyataan Dudung tersebut. Ia merasa tak paham dengan arah pembicaraan yang dimaksud Dudung. "Macam-macam itu konkretnya apa? Nggak jelas," kata Aziz kepada wartawan, Selasa (8/2/2022).
Azis justru menyindir balik Dudung yang pernah menurunkan baliho HRS. Ia menyebut Dudung akan mendapat balasan atas tindakannya. Untuk saat ini, ia merasa kubu HRS tak bisa berbuat banyak lantaran dibatasi kekuatan penguasa.
"Perihal balasan, kami mempercayakan kepada Allah saja terhadap orang-orang begitu. Karena kami sadar bahwa kami tidak ada kekuasaan, tidak ada kewenangan dan kekuatan di dunia ini, beda dengan mereka mereka itu kan," ujar Aziz.
Aziz juga mengutip dzikir yang ditujukan kepada Dudung. Ia menyinggung bahwa Dudung bakal diganjar balasan karena mengkriminalisasi ulama. "Biar nanti DIA balas dengan caranya dunia akhirat," tegas Azis.
Sebelumnya, Dudung menyebut nama HRS dan Habib Bahar Smith saat acara Coffee Morning bersama dengan pimpinan redaksi sejumlah media massa di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022). Ia menyentil sosok HRS dan Habib Bahar bin Smith. Ia menyebut, seharusnya Rizieq dan Bahar tidak perlu bertindak atau berbicara yang macam-macam.
"Coba kalau Habib Smith itu enggak usah ngomong macam-macam, udah lah. Rizieq Shihab juga pulang dari sana, udah diam, enggak usah macam-macam, ibadah yang baik, berbuat yang baik, enggak usah ngata-ngatain, enggak usah berbuat apa-apa, udah," ujar Dudung.
KSAD melanjutkan terkait hukum atraktif dan balasan atas perbuatan seseorang. Dia menuturkan, jika seseorang berbuat baik, maka akan memperoleh balasan yang baik, begitu pula sebaliknya.
"Jadi apa yang terjadi dalam diri kita itu sebetulnya identik dengan apa yang kita perbuat kepada orang lain. Kalau kita baik, maka kita akan, ini hukum atraktif, kalau kita baik, kita akan baik. Kalau kita jelek pada orang, tinggal tunggu aja. Kalau di balik itu istilahnya, pasti akan ada balasannya," tambah Dudung.