Selasa 08 Feb 2022 05:15 WIB

Dilaporkan Soal Penodaan Agama, Jenderal Dudung: Kalau Datang Foto Satu-Satu Mukanya

Dudung mempersilahkan mereka yang ingin melaporkannya datang ke Danpuspomad.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman usai acara peluncuran buku berjudul Dudung Abdurachman Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi di Jakarta Selatan, Sabtu (29/1/2022).
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman usai acara peluncuran buku berjudul Dudung Abdurachman Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi di Jakarta Selatan, Sabtu (29/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menanggapi santai perihal laporan terhadap dirinya yang dilayangkan Koalisi Ulama, Habaib, dan Pengacara Anti Penodaan Agama ke Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Puspomad). Dudung pun mengaku sudah menyampaikan pesan kepada Komandan Puspomad terkait laporan dirinya itu.

Seperti diketahui, Koalisi Ulama, Habaib, dan Pengacara Anti Penodaan Agama melaporkan Dudung ke Puspomad atas pernyataannya 'Tuhan Kita Bukan Orang Arab'. Hal itu Dudung sampaikan saat menjadi bintang tamu dalam sebuah podcast dan diunggah di salah satu kanal Youtube beberapa waktu lalu.

Baca Juga

"Puspomad itu kan anak buah saya. Saya sampaikan Danpuspomad, silakan..dilaporkannya kan tertulis. Saya bilang kemarin, silakan datang, cek siapa koalisi itu. Orang-orang itu siapa saja," kata Dudung di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022).

"Nanti kalau datang, Danpuspomad foto satu-satu mukanya, biar kita tahu siapa mereka," tambahnya.

Dudung pun enggan berkomentar lebih mengenai laporan tersebut. Ia mengaku masih memiliki banyak tugas penting lainnya yang harus diselesaikan. Sehingga tidak terlalu mempermasalahkan jika dirinya dilaporkan ke Puspomad.

"Silakan saja laporkan, enggak masalah. Saya enggak terlalu ini lah sama hal-hal seperti itu. Masih banyak pekerjaan-pekerjaan yang strategis, bagi saya itu dulu. Bagaimana membantu pemerintah pusat? Bagaimana menyejahterakan masyarakat? Bagaimana menyejahterakan prajurit? Itu yang penting bagi saya sekarang," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement