REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman sempat menyebut nama Habib Rizieq Shihab dan Habib Bahar Smith saat acara Coffee Morning bersama dengan pimpinan redaksi sejumlah media massa di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta Pusat, Senin (7/2).
Mulanya, Dudung memberikan klarifikasi ketika ditanya awak media mengenai pernyataannya yang menyebut 'Tuhan Kita Bukan Orang Arab' dalam podcast yang diunggah di salah satu kanal Youtube beberapa waktu lalu. Ia menekankan bahwa Tuhan memang bukan orang dan bukan orang Arab.
Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ini mengatakan, Tuhan akan mengetahui doanya ketika disampaikan dengan menggunakan bahasa apapun. Bahkan dia menuturkan, pernyataannya itu persis dengan yang disampaikan oleh tokoh intelektual Muslim Indonesia, Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun.
"Tuhan itu bukan orang, apalagi orang Arab. Persis pernyataan saya seperti Pak Ainun Najib. Saya pakai bahasa apa saja saya berdoa, bisa Allah, Tuhan itu Maha Tahu. Ngapain pakai bahasa Arab?" kata Dudung.
Dudung juga mengaku bisa menyampaikan doa tertentu dengan bahasa Arab. Namun, ia kembali menegaskan bahwa Tuhan dapat memahami semua doa dalam bahasa apapun. "Bahasa Arab saya bisa. Kalau hal-hal krusial, misalnya saya berdoa, saya bisa itu doa selamat," ujarnya.
"Tetapi kalau, 'Ya Allah, saya ingin membantu orang ya Allah, saya ingin menolong'. Cita cita saya hanya satu dari dulu, saya ingin menolong orang, saya ingin bantu orang, itu doa saya. Tapi kalau (doa itu dalam) bahasa Arab kan saya enggak bisa. Apa Tuhan, apa Allah itu mengerti bahasa saya, bahasa Indonesia? Paham. Bahasa India aja tahu. Semua bahasa, manapun seluruh dunia ini, semua bahasa Tuhan tahu apa yang diminta oleh umat-Nya," lanjut Dudung menjelaskan.
Berbincang dengan Jokowi
Kemudian dia bercerita, dirinya pernah berbincang dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa tahun silam. Selama perbincangan 45 menit itu, Dudung memuji sikap Jokowi karena tidak sedikitpun membahas atau membicarakan kejelekan orang lain.
"Selama saya ngobrol, bicara dengan beliau, sedikitpun beliau tidak pernah menjelekkan orang. Itu hebatnya Presiden Joko Widodo. Memaki orang, membicarakan orang yang jelek-jelek, beliau tidak pernah. Hatinya bersih sekali. Makanya Tuhan mentakdirkan beliau jadi Presiden, kayaknya itu yang, makanya bersih, hati kita harus bersih, pikiran bersih, ucapan bersih," ungkap mantan Panglima Kodam Jaya ini.
Selanjutnya, Dudung pun menyentil sosok Habib Rizieq Shihab dan Habib Bahar bin Smith. Ia menyebut, seharusnya Rizieq dan Bahar tidak perlu bertindak atau berbicara yang macam-macam.
"Coba kalau Habib Smith itu enggak usah ngomong macam-macam, udah lah. Rizieq Shihab juga pulang dari sana, udah diam, enggak usah macam-macam, ibadah yang baik, berbuat yang baik, enggak usah ngata-ngatain, enggak usah berbuat apa-apa, udah," ucap Dudung.