REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah membuka pintu penerbangan internasional di Bali untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) non Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada hari ini (4/2/2022). Dengan begitu saat ini Bali dapat membuka Aksesnya untuk para wisatawan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pintu internasional di Bali untuk wisatawan dibuka secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut. "Saya harap upaya ini dapat banyak membantu perekonomian warga di Pulau Bali untuk bisa bangkit kembali," kata Luhut dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (4/2/2022).
Luhut juga meminta kepada semua pihak terkait untuk mematuhi protokol kesehatan yang diatur Satgas Penanganan Covid-19. Da menuturkan, Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan untuk selalu menerapkan prinsip kehati-hatian.
Artinya, kata Luhut, segala kebijakan yang dikeluarkan pemerintah telah dipertimbangkan secara matang. "Kebijakan ini juga diambil dengan mempertimbangkan kasus yang disebabkan oleh PPLN telah jauh lebih sedikit dibandingkan transmisi lokal yang saat ini lebih banyak menginfeksi," ungkap Luhut.
Luhut menegaskan, semua langkah yang disiapkan tentunya penuh dengan perhitungan berdasarkan data-data lapangan dan masukan dari berbagai ahli di bidangnya. Dia memastikan, pemerintah akan terus memonitor jumlah pergerakan kasus konfirmasi secara harian.
"Harapan saya masyarakat Bali benar-benar bisa terbantu dengan kebijakan ini, asalkan kita semua bisa disiplin,” ujar Luhut.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyambut baik atas dibukanya pelayanan penerbangan Internasional ke Bali. Sandiaga berharap hal tersebut dapat membangkitkan kembali perekonomian Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
“Sudah lebih dari dua tahun Bali mengalami kontraksi yang sangat signifikan. Mengingat pariwisata menjadi tulang punggung perekonomian Bali," kata Sandiaga.