REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menekankan pentingnya pengembangan ekosistem ekonomi kreatif yang kuat dan terintegrasi di Papua, khususnya di Kota Sorong. Pernyataan ini disampaikan saat kunjungan kerja spesifik ke Sanggar Seni Nani Bili di Sorong, Selasa malam.
Kunjungan ini merupakan bentuk dukungan terhadap pelaku seni yang berperan besar dalam menggerakkan ekonomi lokal. Novita mengungkapkan bahwa Sanggar Seni Nani Bili, yang telah berdiri puluhan tahun, mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp7 juta per hari dari pertunjukan seni di jalanan.
“Bayangkan jika kreativitas ini dimultiplikasi. Jika masyarakat diberdayakan secara merata, mereka bisa mandiri melalui karya. Pemerintah jangan berdiri saja, harus ikut mendorong agar nilai pendapatan itu terus meningkat,” ujar Novita.
Legislator dari Dapil 7 Jawa Timur ini menyoroti keterbatasan fiskal yang dialami pemerintah daerah di seluruh Indonesia, yang harus diatasi dengan pendekatan kreatif, salah satunya melalui pengembangan kota kreatif.
Ia juga menyoroti minimnya fasilitas di Sanggar Seni Nani Bili, seperti tidak adanya gedung latihan dan tempat yang masih beralaskan tanah. Menurutnya, pemerintah daerah harus memberikan dukungan nyata dengan memanfaatkan ruang yang tidak terpakai sebagai tempat latihan serta memberikan panggung dan promosi.
Pengembangan Kolaborasi Lintas Sektor
Novita mengusulkan pelatihan tambahan seperti konten kreator agar pertunjukan seni Papua dapat menjangkau audiens digital yang lebih luas melalui platform seperti Facebook, Instagram, dan TikTok. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara ekonomi kreatif dan pariwisata yang selama ini berjalan sendiri-sendiri.
“Papua punya kekuatan pariwisata seperti Raja Ampat. Kita bisa menghentikan ketergantungan pada sektor ekstraktif yang merusak ekosistem alam. Ketika pertunjukan seni tumbuh, ekonomi kreatif dari busana, aksesori, hingga kerajinan dapat bernilai ekonomi,” jelas Novita.
Novita memastikan bahwa DPR RI, khususnya Komisi VII, akan terus mengadvokasi penguatan ekosistem ekonomi kreatif daerah, termasuk fasilitas, pelatihan, hingga akses panggung bagi pelaku seni. “Jika semua sanggar diperlakukan setara dan didukung penuh oleh pemerintah daerah dan pusat, maka ekonomi daerah akan bergerak lebih cepat dan lebih berkeadilan,” tutupnya.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.