REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Rakernas 2022 di Jakarta, Senin (31/1/2022). Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, mengatakan, dalam Rakernas kali ini PKS belum akan menentukan figur calon presiden (capres) yang akan diusung pada pemilihan presiden (pilpres) 2024.
"Kita berusaha untuk mencoba mencari partai koalisi terlebih dahulu baru setelah itu kita akan menyepakati capres-cawapres siapa yang akan bertokohkan bersama oleh partai koalisi," kata Syaikhu dalam konferensi pers di acara pembukaan Rakernas PKS, Jakarta, Senin.
Syaikhu menyadari, perolehan suara PKS pada Pemilu 2019 lalu yang hanya 8,21 persen tidak cukup mengusung capres cawapres sendiri tanpa berkoalisi. Karena itu dirinya mengatakan saat ini partainya tengah fokus memperkenalkan ketokohan Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufri, sebagai tokoh nasional dari PKS sembari mencari figur capres dan cawapres yang tepat.
"Kami tetap menokohkan dari Habib Salim sebagai tokoh sosok PKS tokoh nasional PKS, mudah-mudahan ini menjadi bagian untuk merekatkan menyatukan tokoh bangsa yang muncul dari PKS sambil kita juga berusaha untuk memunculkan capres cawapres," ujarnya.
Sekjen PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, mengatakan keputusan untuk menentukan capres cawapres tidak di agenda Rakernas. Ia mengatakan keputusan itu akan ditentukan di Majelis Syuro.
"Rakernas ini bukan memunculkan calon. Calon itu di Majelis Syuro. Kalau kita ini kerja, tim tim hore hore, bagaimana 2024 di atas 9,9 persen ini katakan trust. Kalau trust 9,9 kita pengennya agak bagus-bagus dikitlah supaya suaranya lebih nyaman dan enak," tuturnya.
Aboe mengatakan, pada waktunya PKS akan melakukan pendekatan terhadap para calon potensial yang akan maju dalam Pilpres 2024. PKS juga terbuka berkoalisi dengan seluruh pihak baik nasionalis maupun religius.
"Semua masih berhak calon tetapi calon yang utama kita dari internal kita yaitu Doktor Salim Segaf Aljufri. Pada hari H-nya kita akan pendekatan dari sekarang kita mulai ke semuanya, calon-calon yang muncul di survey yang bagus itu. Kita beri dukungan apakah Ganjar-nya apakah Erick-nya apakah Anies Baswedan-nya dan lain sebagainya. Jadi buat kami PKS siap bekerja sama. Nasionalisme-religius kita siap," ucapnya.