REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Tiga anggota TNI gugur diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1). Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) XVII Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengatakan, selain membuat gugur personel tentara, serangan bersenjata yang dilakukan kelompok separatisme itu juga membuat satu personel militer mengalami kritis akibat tembakan.
“Tiga korban yang gugur sudah dievakuasi ke Timika. Sedangkan, anggota yang masih dalam kondisi kritis masih dalam perawatan serius di Puskesmas Ilaga,” kata Aqsha kepada Republika.co.id di Jakarta, Kamis (27/1).
Para personel TNI yang gugur, kata Aqsha, adalah Serda Rizal Maulana Arifin (24 tahun), Dantim 2 Pos Koramil Gome. Kemudian Pratu Tupel Alomoan Baraza (24), Tabakpan Tim 2 Pos Koramil Gome, dan Pratu Rahman Tomilawa (24), Tapakban Tim 3 Pos Koramil Gome.
Sementara, personel TNI yang masih dalam perawatan medis adalah Pratu Syaiful. “Keempat korban tersebut adalah anggota Satgas Kodim YR 408/Sbh,” kata Aqsha.
Aqsha menerangkan, serangan KKB terjadi pada Kamis (27/1) pagi waktu setempat. Serangan terjadi persisnya di Kampung Tigilobak, Distrik Gome, Puncak. Dari laporan yang diterima, serangan terjadi ketika pergantian personel jaga di Pos Koramil Gome. “Saat dilaksanakan pergantian jaga, tiba-tiba Satgas Kodim YR 408/Sbh mendapatkan tembakan dari Pok KSTP (Kelompok Separatis Terorisme Papua),” katanya.
Dari serangan mendadak tersebut, Serda Rizal terkena tembakan. Personel lainnya sempat melakukan pertolongan dengan membawa prajurit asal Bandung, Jawa Barat (Jabar), itu ke Puskesmas Ilaga. “Tetapi, dalam perjalanan menuju puskesmas, Serda Rizal meninggal dunia,” ujar Aqsha.
Pratu Tuppal Baraza pun mengalami nasib yang sama. Meskipun sempat mendapatkan perawatan medis langsung, tim dokter di Puskesmas Ilaga tak dapat melakukan penyelamatan.
Saat upaya menyelamatkan dua nyawa personel itu, kata Aqsha, serangan dari KKB kembali terjadi. Pada serangan kedua tersebut, dua personel TNI lainnya pun turut terkena tembakan. Pratu Rahman dan Pratu Saeful. Namun, Pratu Rahman saat dibawa ke Puskesmas Ilaga juga tak dapat tertolong.
Saat ini, Aqsha mengatakan, kondisi Pratu Saeful masih dalam perawatan dan dalam kondsisi kritis karena serangan mematikan itu. “Akibat penyerangan brutal KST (kelompok separatis terorisme) terhadap Pos Satgas Kodim YR 408/Sbh, mengakibatkan personel TNI berjumlah tiga personel Satgas Kodim YR 408/Sbh meninggal dunia dan satu personel dalam kondisi kritis," ujar Aqsha.