Senin 10 Jan 2022 19:49 WIB

Luhut: Pelaku Perjalanan Luar Negeri Jangan Minta Dispensasi Karantina

Masyarakat agar tahan diri bepergian ke luar negeri jika tidak ada urusan mendesak.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pelaku perjalanan luar negeri agar mematuhi protokol kesehatan dan melakukan karantina sesuai aturan. Selain itu ia pun meminta agar masyarakat menahan diri untuk bepergian ke luar negeri jika tidak ada urusan mendesak.

"Jadi saya mohon dengan sangat sekali lagi untuk bisa menahan diri, untuk tidak ke luar negeri. Dan kalau sampai ke luar negeri, patuhi protokol kesehatan, harus masuk tujuh hari karantina. Jangan minta dispensasi kiri kanan," tegas Menko LuhutPandjaitan dalam keterangan pers terkait evaluasi PPKM yang ditayangkan secara daring di Jakarta, Senin (10/1/2022).

Baca Juga

Menko Luhut mengatakan baik dirinya maupun pejabat lain pun melakukan proses karantina sepulang dari perjalanan ke luar negeri. "Saya, ini Pak Budi (Menteri Kesehatan) juga masuk karantina. Pak Airlangga (Menko Perekonomian) semua melaksanakan itu (karantina)," imbuhnya.

Koordinator PPKM Jawa Bali itu pun mengingatkan agar masyarakat bisa menahan diri untuk tidak keluar negeri dalam dua hingga tiga minggu ke depan. Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan Omicron masuk ke Indonesia. Varian terbaru Covid-19 itu memang utamanya masuk melalui kasus importasi. "Kalau bisa, jangan ke luar negeri dalam dua minggu ke depan, atau tiga minggu ke depan ini. Supaya mereda dulu di sana, sehingga tidak perlu datang kemari bawa penyakit," katanya.

Menurut Menko Luhut, meski Omicron lebih cepat menyebar, namun tingkat keparahannya masih lebih rendah. "Tadi disinggung Pak Menteri Kesehatan, walaupun tidak terlalu berbahaya, tapi kalau kena ramai-ramai berbahaya juga," katanya mengingatkan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement