Rabu 17 Nov 2021 00:55 WIB

Satgas: Jumlah Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Meningkat

Selama sepekan terakhir, jumlah orang yang dirawat konsisten meningkat.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Sejumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 bermain bola voli di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, beberapa waktu lalu. Satgas mencatat peningkatan keterian RSD Wisma Atlet dalam kurun sepekan terakhir.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sejumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 bermain bola voli di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, beberapa waktu lalu. Satgas mencatat peningkatan keterian RSD Wisma Atlet dalam kurun sepekan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut adanya peningkatan kasus yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Selama sepekan terakhir, jumlah orang yang dirawat konsisten meningkat antara 248-273 orang.

“Padahal sebelumnya, keterisian tempat tidur di Wisma Atlet sudah berhasil ditekan hingga 209 (pasien),” kata Wiku saat konferensi pers, Selasa (16/11).

Baca Juga

Kenaikan kasus yang dirawat ini juga terjadi di 43 kabupaten/kota di Jawa dan Bali, atau sekitar 34 persen. Angka tertinggi kenaikan kasus yang dirawat yakni di Jawa Tengah dengan 14 kabupaten/kota, Jawa Timur dengan 13 kabupaten/kota, dan Jawa Barat dengan 8 kabupaten/kota.

Kenaikan jumlah orang yang dirawat ini seiring dengan peningkatan kasus yang juga terjadi di Jawa-Bali. Satgas mencatat, terdapat 29 persen atau 37 kabupaten/kota di Jawa dan Bali yang kasusnya meningkat dibandingkan pekan sebelumnya. Peningkatan kasus terbanyak terjadi di Jawa Tengah dengan 14 kabupaten/kota, Jawa Timur dengan 12 kabupaten/kota, dan Jawa Barat dengan 8 kabupaten/kota.

Saat kasus mengalami peningkatan dan semakin banyak masyarakat yang kembali dirawat, sayangnya laju vaksinasi justru mengalami penurunan selama tujuh pekan terakhir. Penurunan ini terjadi pada vaksin merk Sinovac. Sedangkan vaksinasi dengan vaksin merk Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Sinopharm juga tak mengalami peningkatan.

Karena itu, Wiku meminta seluruh pemerintah daerah agar segera meningkatkan cakupan vaksinasi di daerahnya masing-masing. Cakupan vaksin ini penting untuk menghadapi lonjakan kasus yang mulai terjadi. “Dan harus diupayakan tercapai sebelum terjadinya lonjakan ketiga,” lanjut dia.

Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat tidak memilih-milih merk vaksin yang digunakan. Ia menegaskan, semua jenis vaksin yang masuk dan beredar di Indonesia sudah dipastikan keamanan, kualitas, dan juga efektifitasnya berdasarkan uji yang dilakukan oleh BPOM, serta pemantauan oleh instansi dan organisasi profesi terkait.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement