REPUBLIKA.CO.ID, TEBING BREKSI – Souvenir adalah hal penting yang harus ada dalam tempat wisata, apalagi bila souvenirnya berkualitas. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh kelompok tani di Desa Wisata Dewi Sambi Tebing Breksi dimana mereka berinovasi dengan membuat cemilan berupa kripik yang cukup unik karena berasal dari bermacam sayuran yang belum pernah ada yang produksi. Ini menjadi alternatif cemilan sehat yang selama pandemi banyak dijadikan pengganti cemilan non sehat.
Menteri Pariwisata dan Eknonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, segala macam solusi telah dilakukan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa wisata Dewi Sambi. "Inovasi itu perlu sehingga bisa mengembangkan kualitas produk dan inovasi juga membuat produk tidak ketinggalam jaman," kata dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Sabtu (23/10).
Seperti yang dilakukan oleh kelompok tani Desa Wisata Dewi Sambi, dimana membuat kripik dari berbagai jenis sayuran yang tak biasa. Selain menyehatkan, hal tersebut juga merupakan sebuah inovasi yang bisa dikembangkan terus menerus.
“Ini bisa dijadikan salah satu pembukaan lapangan pekerjaan, karena melibatkan proses bertanam sayuran hingga menjadi produk cemilan kripik sehat," ujar Aan perwakilan Kelompok Tani Desa Wisata Dewi Sambi bersemangat.
"Ini juga bisa memberdayakan dan melibatkan masyarakat sehingga sumber daya manusia di Desa Wisata Dewi Sambi menjadi produktif dan harapannya membuat pendapatan masyarakat bertambah,” katanya menambahkan.
Selain membuka pertanian, segala keperluan Bertani juga bisa menjadi salah satu pembukaan lapangan pekerjaan. Dimana masyarakat yang tidak Bertani bisa membuat pupuk yang dibutuhkan para petani.
"Di sini juga dilatih ibu-ibu untuk menanam pohon dari dinas pertanian,” tegasnya. Dia menegaskan, di jaman yang sudah 4.0 ini, maka pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama tentang Pengembangan Industri Pariwisata Kota Yogyakarta Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital.
Sandi menegaskan, dalam situasi pandemi seperti ini pembelian secara onl9ne memang disarankan. Bahkan, dia juga sempat mempromosilan dagangan kripik sayur yang dijajakan. "Ini saya bantu promosikan ya, saya tag IG kelompok tani-nya ya," tegas Sandi.
Aan menambahkan dengan inovasi ini sebenarnya pasarnya cukup baik karena kripik sayur telah menjadi cemilan sehat yang mulai banyak peminatnya. Namun, karena kondisi mereka di desa, maka marketing penjualannya yang kurang memadai.
Sehingga, dia meminta, kepada Mas Menteri untuk bisa membantu pemasarannya. “Kalau bisa di endorse mas Menteri di IG mas Menteri karena saya yakin bisa meningkatkan penjualan produk kami,” katanya.
Aan pun curhat bahwa sebelum pandemi, UMKM kripik dari olahan sayur mayur seperti singkong, pare, oyong, seledri, kemangi, wortel, terong dan jamur bisa laku sebanyak 500 Kg. Namun, sejak pandemi hanya 200 kg sebulan. “Tapi, kami tetap bersyukur. Oleh karenanya kami minta di kenalkan lagi sama mas Menteri biar omzetnya naik,” tukasnya.
Dan didatangi mas Menteri, Aan sumringah dan mengatakan bahwa Sandiaga Uno itu orangnya sangat memasyarakat terutama di dunia pariwisata, apalagi di masa pandemi sekarang. "Beliau memberikan support yang sangat besar terhadap dunia pariwisata, dan tiap program yang dibuat langsung bersentuhan dengan masyarakat," tuturnya.