Selasa 28 Sep 2021 16:10 WIB

Gagalnya Interpelasi Anies, Bukti Tujuh Fraksi Solid

Interpelasi ke kebijakan Formula E Anies gagal karena tidak terpenuhinya kuorum.

Suasana Rapat Paripurna Interpelasi Formula E di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/9). Rapat Paripurna yang membahas Interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penyelenggaraan Formula E tersebut ditunda karena tidak memenuhi syarat kuorum dengan hanya dihadiri 32 orang dari 105 orang. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana Rapat Paripurna Interpelasi Formula E di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/9). Rapat Paripurna yang membahas Interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penyelenggaraan Formula E tersebut ditunda karena tidak memenuhi syarat kuorum dengan hanya dihadiri 32 orang dari 105 orang. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Zainur Mahsir Ramadhan, Antara

Rencana interpelasi dari Fraksi PDIP dan PSI di DPRD DKI Jakarta terhadap Gubernur Anies Baswedan hari ini gagal. Pengamat Komunikasi Politik dari Unair, Suko Widodo, mengatakan, gagalnya rapat paripurna DPRD DKI soal interpelasi Formula E Jakarta sudah bisa diterka.

Baca Juga

Menurut dia, gagalnya interpelasi karena kemungkinan besar faktor tujuh fraksi DPRD DKI yang tegas mendukung Anies. "Pasti mereka sudah solid, dan Anies pasti didukung mereka (tujuh fraksi selain PDIP-PSI)" kata Suko saat dihubungi Republika, Selasa (28/9).

Namun demikian, kata dia, jika ada kebuntuan komunikasi politik ke depannya, PDIP dan PSI akan kembali bermanuver. Dia menilai, langkah komunikasi dan pemanfaatan media lain di luar parlemen akan diandalkan dua fraksi tersebut.

Kendati demikian, dirinya menyebut jika langkah yang bisa dilakukan dua fraksi tadi, belum tentu menghasilkan. "Kemungkinan lobi lanjutan PDIP memang ada, komunikasi informal pasti akan ada juga, karena politik akan selalu ada kompromi lainnya," jelas dia.

Menyoal PDIP dan PSI yang terus menerus bermanuver terhadap Anies, Suko menduga bentuk dendam lawas sisa-sisa kekalahan di masa Pilkada 2017 silam. Bahkan, dia berpikiran jika hal itu akan terus berlanjut hingga 2024 silam. "Ini tidak lepas konflik masa silam," ungkap dia.

Rencana rapat paripurna tentang interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gagal karena tidak terpenuhinya kuorum. Rapat yang seharusnya dihadiri 54 orang legislator itu, tak memenuhi jumlah minimum anggota hadir (kuorum).

Berdasarkan pantauan Republika di ruang Paripurna DPRD DKI Jakarta, tak ada yang hadir dari fraksi selain PDIP dan PSI. Bahkan, tidak semua anggota fraksi PSI yang hadir, termasuk Viani yang baru saja dipecat oleh PSI beberapa waktu sebelumnya.

Dalam rapat tersebut, ada 33 anggota DPRD dari dua fraksi yang hadir. Di antaranya 25 anggota fraksi PDIP dan enam plus satu anggota PSI yang hadir melalui video konferensi. Tak tampak satupun anggota dewan dari fraksi lainnya.

Diketahui, selama sidang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB, proses sempat diskors selama satu jam. Hal itu, karena Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, menemukan anggota tidak memenuhi kuota minimal untuk melakukan paripurna.

Ditemui terpisah, Ketua fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Achmad Yani, menegaskan jika rapat paripurna kali ini tidak berhubungan dengan kuorum. Sebaliknya, dia menuding jika rapat yang tidak mendapat paraf dari pimpinan fraksi lain itu sebenarnya telah menyalahi aturan.

"Berarti dengan kata lain rapat tersebut ilegal. Apapun keputusannya tidak sah!" jelas Yani.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan menanggapi rapat paripurna interpelasi di DPRDDKI soal Formula E pada Selasa ini. "Tidak ada tanggapan khusus karena itu 'kan proses internal," kata Anies ketika menghadiri peringatan Hari Rabies Sedunia di Ancol, Jakarta, Selasa.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu enggan berkomentar lebih jauh soal proses hak DPRD meminta keterangan itu kepada dirinya selaku gubernur. "Kita lihat saja seperti apa, begitu ya, terima kasih," ucapnya singkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement