REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, meresmikan 5G Experience Center, atau pusat layanan teknologi 5G kampus pertama Indonesia. Peresmian dilakukan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur.
Sandiaga mengatakan, pandemi telah mengakselerasi inovasi baru, salah satunya digitalisasi dan tatanan baru di bidang ekonomi. Menurut dia, akselerasi di bidang ekonomi ini akan membawa jauh lebih efisien dan efektif. "Namun, perlu saya tekankan bahwa ini harus mampu membawa pemerataan di semua kalangan," kata Sandiaga di Surabaya, Kamis (16/9).
Perkembangan teknologi informasi, termasuk kecepatan jaringan internet menjadi kunci dalam adaptasi selama masa pandemi Covid-19. Lewat jaringan internet yang mumpuni, tercipta ekosistem digital yang diyakini mampu mempercepat pemulihan ekonomi, termasuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional.
"Jangan sampai teknologi ini justru semakin memperlebar kesenjangan, tapi justru lewat teknologi ini bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja, khususnya para UMKM dan masyarakat yang ada di perdesaan yang selama ini kita bangun lewat program desa wisata dan desa kreatif," ungkap Sandiaga Uno.
Menurut Sandiaga, di tengah-tengah transformasi dan digitalisasi teknologi, masih banyak penduduk di Tanah Air yang tertinggal. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan, di mana semakin banyak yang mendapatkan kemajuan teknologi, di sisi lain semakin banyak yang mendapatkan kesulitan.
"Saya rasa kalau di perkotaan tidak masalah, namun bagaimana yang belum tersentuh sinyal sehingga banyak teknologi yang belum tersentuh, seperti di perdesaan, termasuk desa wisata dan desa kreatif," katanya.
Oleh karena itu, Sandiaga mendukung penuh hadirnya layanan teknologi 5G di ITS Surabaya. Hal ini diharapkan bisa semakin membuka peluang usaha dan lapangan kerja serta semakin banyak masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.
"Saya juga ingin hadirnya 5G di ITS yang bekerja sama dengan Nokia dan Indosat Ooredoo membawa UMKM lokal yang selama ini belum tersentuh teknologi, bisa tersentuh dan maju," katanya.
Sementara itu, keberadaan 5G Experience Center didukung ITS, Indosat Ooredoo, Nokia dan Oulu University bersama Pemerintah Finlandia. Selain itu, 5G Experience Center akan menjadi penggerak bagi pengembangan ekosistem 5G di Indonesia dengan pembentukan Forum 5G Indonesia Institution of Innovation (S-IONE), dengan melibatkan lebih banyak anggota forum yang siap berkontribusi dan menjadi bagian dari program dalam pembentukan ekosistem.
Rektor ITS Prof Mochamad Ashari mengatakan, peluncuran 5G Experience Center merupakan bentuk kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia industri. Hal tersebut sejalan dengan program Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Dikbud Ristek) Nadiem Makarim yang menyebutkan dunia akademik dan industri akan bekerja bersama-sama.
Merujuk hal itu, peluncuran 5G Experience Center akan dilanjutkan dengan program Kedaireka. Lewat Kedaireka, pihaknya akan melakukan riset dan menginovasi segala sesuatu yang berhubungan dengan kemanfaatan 5G maupun generasi-generasi berikutnya.
"Terima kasih kepada Nokia, Indosat Ooredoo, Kementerian Kominfo, Kemenparekraf. Perlu kita manfaatkan lebih untuk masyarakat, terutama UMKM," kata Ashari.