REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Salah seorang terduga teroris di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, berinisial S, disebut bekerja di salah satu perusahaan farmasi BUMN. Namun, Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro, mengatakan, akan mengecek informasi yang beredar tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua RT 03, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Haris Fadhilah. "Dia bekerja di Kimia Farma," kata Haris kepada wartawan, Jumat (10/9).
Sebagai ketua RT, Haris mengatakan, kalau warganya itu tak memiliki tindak tanduk yang mencurigakan. Dia juga tidak satu atau dua tahun tinggal di area lingkungan tersebut.
"Sering ngobrol juga sama warga sini. Kalau ada orang sakit suka nengok bareng juga kok," ungkap dia.
Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro, mengatakan, akan mengecek informasi yang beredar tersebut. "Izin kami cek terlebih dulu," kata Winarno, saat dikonfirmasi, Jumat (10/9).
Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan menerangkan tiga orang teroris yang ditangkap pada Jumat (10/9) pagi tadi telah ditetapkan sebagai tersangka. "Updatenya, status teroris sudah naik menjadi tersangka," kata Ramadhan, dalam keterangan resmi.
Diketahui ketiga teroris yang berinisial MEK, S dan SH ditangkap di lokasi yang berbeda. Untuk SH dibekuk di Grogol, Petamburan, Jakarta Barat sekitar pukul 08.00 WIB.
Sementara dua lainnya, yakni MEK dan S ditangkap di daerah Harapan Jaya, Bekasi Utara pukul 05.30 dan 06.00 WIB.
Ramadhan menjelaskan, tersangka teroris SH merupakan salah satu petinggi kelompok Jamaah Islamiyah (JI). "SH itu anggota dewan syuro JI," terangnya.
Ketiga tersangka teroris itu kini tengah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut terkait dengan keterlibatannya dalam aksi terorisme.