Ahad 28 Jan 2024 16:56 WIB

Kesaksian Kades tentang Sosok Terduga Teroris di Boyolali: Sosok Baik dan tak Kontradiktif

Densus 88 hanya mengamankan buku kajian dan senapan angin saat penggeledahan.

Rep: C02/ Red: Agus raharjo
Garis Polisi   (Ilustrasi)
Foto: Arief Priyono/Antara
Garis Polisi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI–Seorang terduga teroris berinisial T (38 tahun) warga desa Mliwis, Cepogo diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri di wilayah Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (27/1/2024).

Kades Mliwis, Hardani mengatakan dari informasi yang diterimanya penangkapan tersebut berlangsung Sabtu (27/1/2024). Ia mengatakan T adalah seorang buruh kerajinan tembaga dan kuningan.

Baca Juga

"Informasinya (ditangkap) jam 11-12 siang. Sehari-hari dia buruh kerajinan tembaga sama kuningan di Cepogo," kata Kades Mliwis, Hardani saat dihubungi awak media, Ahad (28/1/2024).

Hardani mengungkapkan penangkapan T oleh Densus 88 sempat membuat warga terkejut. "Warga ya kaget juga. Karena tidak pernah ada kegiatan yang kontradiktif dengan masyarakat," ujar dia.

Setelah itu, Hardani mengatakan menurut informasi yang diterimanya saat penggeledahan di rumah milik T ada sejumlah barang yang diamankan Densus 88. Diantaranya adalah ada buku kajian dan senapan angin.

"Ada (penggeledahan). Sekitar jam 1-2 siang. Yang dibawa buku-buku kajian judulnya apa saya tidak tahu sama senapan angin," tutur Hardani.

Menurutnya, selama ini T dikenal sosok warga yang baik. Ia mengatakan tak ada yang kontradiktif dengan masyarakat sekitarnya.

"Di masyarakat baik. Tidak aneh-aneh. Tidak ada kontradiktif sama masyarakat. Termasuk pengurus mushola juga di situ (tempat tinggalnya)," ujar Hardani.

Sebelumnya, Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di Boyolali. "Memang infonya tadi seperti itu. Ada penangkapan (terduga teroris)," katanya.

Dirinya tidak menjelaskan siapa terduga teroris yang ditangkap dan terkait apa. Menurut dia penangkapan tersebut ranahnya Densus.

"Tapi siapa dan terkait apa saya tidak tahu. Terkait penangkapan diduga teroris itu menjadi ranah Densus 88," katanya mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement