Senin 16 Aug 2021 13:56 WIB

Presiden Siapkan Belanja Rp 2.708,7 Triliun di RAPBN 2022

Belanja tersebut dialokasikan ke sejumlah sektor, salah satunya anggaran kesehatan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Presiden Joko Widodo berdoa saat mengikuti Sidang Tahunan MPR Tahun 2021 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021).
Foto: Antara/Bagus Indahono
Presiden Joko Widodo berdoa saat mengikuti Sidang Tahunan MPR Tahun 2021 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan anggaran belanja negara dalam RAPBN 2022 yang sebesar Rp 2.708,7 triliun. Belanja negara tersebut meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.938,3 triliun dan transfer ke daerah serta dana desa sebesar Rp 770,4 triliun.

“Belanja negara dalam RAPBN 2022 direncanakan sebesar Rp 2.708,7 triliun,” kata Jokowi dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2022, Senin (16/8).

Belanja negara tersebut dialokasikan ke sejumlah sektor, salah satunya yakni anggaran kesehatan yang direncanakan sebesar Rp 255,3 triliun atau 9,4 persen dari belanja negara. Jokowi mengatakan, anggaran ini akan digunakan untuk melanjutkan penanganan pandemi, reformasi sistem kesehatan, percepatan penurunan stunting, serta kesinambungan program JKN.

Untuk penanganan Covid-19, pemerintah pun fokus pada antisipasi risiko dampak Covid-19 melalui upaya 3T (testing, tracing, dan treatment), melanjutkan program vaksinasi Covid-19, serta penguatan sosialisasi dan pengawasan protokol kesehatan.

“Kita harus bisa memanfaatkan pandemi sebagai momentum untuk perbaikan dan reformasi sistem kesehatan Indonesia. Kita harus mampu membangun produksi vaksin sendiri dan mendorong berkembangnya industri farmasi yang kuat dan kompetitif,” ujar Jokowi.

Selain itu, pemerintah juga harus membenahi fasilitas layanan kesehatan dari hulu ke hilir dan dari pusat ke daerah, melakukan transformasi layanan primer, layanan rujukan, peningkatan ketahanan kesehatan, peningkatan kualitas dan redistribusi tenaga kesehatan, serta pengembangan teknologi informasi dalam layanan kesehatan.

“Pemerintah juga menjaga kesinambungan program JKN serta meningkatkan kualitas layanan JKN,” tambahnya.

Selain itu, pemerintah juga menganggarkan perlindungan sosial yang sebesar Rp 427,5 triliun untuk membantu masyarakat miskin dan rentan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Sedangkan untuk peningkatan produktivitas dan kualitas SDM, pemerintah menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp 541,7 triliun. Selanjutnya untuk pembangunan infrastruktur dianggarkan Rp 384,8 triliun dan anggaran transfer ke daerah dan dana desa pada 2022 direncanakan sebesar Rp 770,4.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement