Selasa 29 Jun 2021 07:41 WIB

Mabes Ingatkan Masyarakat tak Ceroboh Sebut TNI Penganiaya

Mabes TNI tegaskan penganiaya sopir kontainer di Sunter bukan personel militer.

Aparat membekuk Omega Kotutung (41 tahun), pelaku penganiayaan kepada sopir kontainer di Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Foto: Puspen TNI
Aparat membekuk Omega Kotutung (41 tahun), pelaku penganiayaan kepada sopir kontainer di Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Viral di media sosial (medsos) sebuah video penganiayaan yang dilakukan seseorang berbadan tegap kepada sopir truk kontainer yang terjadi di Jalan Yos Sudarso, Sunter, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu (26/6).

Dalam video yang beredar, terdengar seseorang berkata, "Woooy, jangan  mentang-mentang tentara, belagu banget". Dalam video yang mudah ditemukan di berbagai kanal medsos, terlihat aksi penganiayaan dan perusakan yang dilakukan pengemudi mobil Pajero terhadap sopir truk kontainer.

Tidak hanya memukuli sopir, pengemudi Pajero juga merusak kaca kontainer. Aksi itu terekam warga setelah melihat pengemudi Pajero memindahkan mobilnya, untuk melakukan penganiayaan menggunakan stick besi.

Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto menjelaskan, setelah kejadian tersebut, sopir truk kontainer atas nama Egi Sayana (22 tahun) yang beralamat di Kampung Kaso Cibodas, RT 006, RW 001, Kelurahan Sukaraja,  Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten, melaporkan yang dialaminya kepada kepolisian.

"Setelah dilaksanakan penyidikan oleh pihak kepolisian, yang melakukan penganiayaan dan perusakan adalah warga sipil dengan identitas Omega Kotutung umur 41 tahun, pekerjaan pelaut yang mengemudikan mobil Pajero sport warna  hitam bernomor polisi B 1881 QH, alamat Jalan Gembira Nomor 182 A Sungai Bambu, Tanjung Priok," kata Edys dalam siaran pers di Jakarta, Senin (28/6).

Edys pun mengimbau kepada masyarakat untuk hati-hati tidak menuding personel militer sebagai pelaku kekerasan di jalanan. Pasalnya, harus ada bukti jika menuduh.

"Kepada masyarakat agar tidak ceroboh dalam menyebutkan institusi TNI dalam unggahan video pada kejadian apa pun," ujar Edys.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement