REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini Mobile wilayah Papua dari Yonif 732/Banau diberangkatkan ke wilayah perbatasan dalam upacara pelepasan di Dermaga Utama Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate, Maluku, Ahad.
"Tugas ini adalah kehormatan sekaligus amanah bagi prajurit TNI. Saya tekankan kepada seluruh anggota satgas untuk menjalankan tugas mulia ini dengan sebaik-baiknya. Jaga disiplin, hindari perbuatan tercela yang dapat merusak citra satuan dan bagi keluarga yang ditinggalkan, tetaplah menjaga kehormatan serta selalu mendoakan agar para prajurit kembali dengan selamat dan lengkap," kata Komandan Korem 152/Baabullah Brigjen TNI Enoh Solehudin saat memimpin upacara pelepasan.
Enoh Solehudin menekankan bahwa tugas operasi ini merupakan kehormatan bagi setiap prajurit.
Dia menyatakan dengan langkah tegap dan penuh keyakinan, pasukan Yonif 732/Banau berangkat menuju medan tugas untuk menjaga kedaulatan bangsa di perbatasan Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG).
"Ini kehormatan, tanggung jawab, dan pengabdian mereka menjadi bukti nyata dari tekad prajurit TNI dalam menjaga keutuhan NKRI. Semoga seluruh personel diberikan perlindungan serta kembali dalam keadaan selamat dan membawa keberhasilan dalam tugas mereka," ujarnya.
Dalam prosesi tersebut, puluhan prajurit yang diberangkatkan itu disematkan pita berwarna kuning serta dikalungi syal merah sebagai tanda kebersamaan dan semangat perjuangan.
Sebelum keberangkatan, prosesi adat pelepasan dipimpin Sultan Ternate Hidayat Sjah di Kedaton Kesultanan Ternate sebagai simbol restu dan doa bagi para prajurit yang akan bertugas di medan operasi.
Setelah prosesi adat, pasukan kirab dengan membawa tunggul satuan Yonif 732/Banau bergerak menuju Pelabuhan Ahmad Yani.
Iring-iringan pasukan yang berbaris rapi dan penuh semangat menjadi pemandangan yang membangkitkan rasa bangga serta nasionalisme masyarakat yang menyaksikan.