Jumat 18 Jun 2021 15:01 WIB

3 Menteri dan 3 Kunci 'Masa Depan' Bali Hadapi Pandemi Covid

Kunci utama dari pemulihan ekonomi Bali ialah kemampuan bangsa menangani pandemi.

Wisatawan menikmati suasana senja di Pantai Kuta, Badung, Bali, Jumat (14/5/2021).
Foto:

PT Bank Negara Indonesia (Persero) mendukung akses pembiayaan melalui program "Milenial Smartfarming" yang merupakan ekosistem pemberdayaan milenial melalui pembinaan dan pengembangan ekosistem pertanian digital (Internet of Things/IoT) dari hulu ke hilir serta meningkatkan inklusi keuangan desa.

Program yang menggandeng forum Petani Muda Keren (PMK) di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, itu, mengusung konsep pertanian digital dengan pendekatan online melalui aplikasi Agree Suites untuk pendataan petani dan offtaker (penjamin ketersediaan bahan baku), serta pendekatan kecerdasan buatan (big data analitik) untuk menghasilkan produk unggul, presisi, efisien, dan berkelanjutan.

Lain halnya dengan program Electrifying Agriculture dari PLN untuk sektor pertanian yang ramah lingkungan dan hasilnya maksimal. PLN UID Bali mengajak petani beralih dari mesin berteknologi diesel menjadi teknologi mesin berbasis listrik untuk lebih meningkatkan produktivitas sektor pertanian yang mampu bertahan selama pandemi COVID-19.

"Kami saat ini mengikuti teknologi terbaru yakni memanfaatkan mesil dengan listrik untuk pengairan, kami menyadari solar dan oli yang digunakan untuk mesin diesel yang kami gunakan sebelumnya dapat mencemari danau," kata petani holtikultura di Songan Kintamani, Kadek Ruma.

Sementara itu, pengusaha beras dari Tabanan, I Kadek Sinar Suryaditya, mengaku selama ini memerlukan biaya BBM jenis solar untuk mesin penggilingan padinya sebesar Rp 15 juta setiap bulan dan setelah beralih ke mesin berbasis listrik, dia menghemat sekitar Rp2,5 juta.

 

Ya, perekonomian Bali yang mengalami kontraksi yang cukup dalam sejak Maret 2020 hingga kuartal I-2021, tentu tidak boleh terulang lagi, karena itu Bali tidak boleh hanya memegang "satu kunci" yakni sektor pariwisata, melainkan "tiga kunci" yakni pariwisata (berbasis protokol kesehatan), UKM (ekonomi kreatif), dan agro-ekonomi (pertanian berbasis teknologi).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement