Jumat 18 Jun 2021 15:01 WIB

3 Menteri dan 3 Kunci 'Masa Depan' Bali Hadapi Pandemi Covid

Kunci utama dari pemulihan ekonomi Bali ialah kemampuan bangsa menangani pandemi.

Wisatawan menikmati suasana senja di Pantai Kuta, Badung, Bali, Jumat (14/5/2021).
Foto:

Agaknya, pandangan politisi yang mantan aktivis itu seakan terjawab dari kedatangan tiga menteri di Bali yakni Menkop/UKM Teten Masduki (7-8/6), Menparekraf Sandiaga S Uno (10-12/6), dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (11/6). 

Artinya, "masa depan" Pulau Dewata bukan semata-mata bergantung pada sektor pariwisata yang terbukti sangat rentan, melainkan "tiga kunci" yakni pariwisata (berbasis protokol kesehatan), UKM (ekonomi kreatif), dan agro-ekonomi (pertanian berbasis teknologi).

"Salah satu cara menghidupkan ekonomi di Bali adalah dengan memaksimalkan potensi UMKM di sektor ekonomi kreatif. Bali merupakan gudangnya kreativitas yang memiliki akses global. Kewajiban kita untuk membantu perekonomian Pulau Dewata untuk bangkit," ujar Menkop/UKM Teten Masduki sesaat menjelang berangkat ke Bali (7/6).

Oleh karena itu, pihaknya menemui kalangan UMKM berbasis Ekonomi Kreatif di Bali, di antaranya mengunjungi sentra UKM berbasis kakao di Sanur, meninjau program pemberdayaan secara digital UKM Kabupaten Jembrana berbasis desa adat, berdiskusi dengan ekosistem pelaku UKM berbasis pertanian, dan berdiskusi dengan startup UKM berbasis digital.

Selain itu, melakukan kunjungan ke Pasar Klungkung yang merupakan sentra UKM kain Endek dan Songket, diskusi pemberdayaan UKM Bidang Ekonomi Kreatif, menyaksikan Pengukuhan Komite Kreatif Klungkung, dan MoU antara "Indonesia Creative Cities Network" (ICCN) dengan Bupati Klungkung, Bupati Jembrana, Bali Tourism Board, dan dengan STMIK Primakara.

Selain pariwisata yang berbasis protokol kesehatan dan UKM yang berbasis ekonomi kreatif, agaknya Pulau Dewata juga perlu fokus pada sektor agro-ekonomi atau pertanian yang berbasis teknologi, seperti program BNI di Kabupaten Buleleng yakni "Milenial Smartfarming", atau program PLN di kabupaten/kota di Bali, yakni "Electrifying Agriculture".

"Penerapan teknologi digital bisa memperkuat budidaya pertanian, sehingga pertanian berkembang secara modern dan menjadi penopang ekonomi di Bali yang akhirnya kita tidak perlu impor komoditas yang justru menjadi keunggulan kita," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri "Milenial Smartfarming" di Kabupaten Buleleng (11/6).

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement