Ahad 05 May 2024 23:32 WIB

Riau Pecahkan Rekor Muri, Sajian 3.500 Mi Sagu Goreng Gratis untuk Masyarakat

Proses pemasakan mi sagu goreng melibatkan 46 UMKM.

Mi (ilustrasi). Provinsi Riau memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk sajian 3.500 mi sagu goreng terbanyak di Indonesia dengan kemasan plastik.
Foto: Dok Freepik
Mi (ilustrasi). Provinsi Riau memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk sajian 3.500 mi sagu goreng terbanyak di Indonesia dengan kemasan plastik.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Provinsi Riau memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk sajian 3.500 mi sagu goreng terbanyak di Indonesia dengan kemasan plastik. Mi tersebut dibagikan ke masyarakat secara gratis di halaman kantor Gubernur Riau, di Pekanbaru, Ahad (5/5/2024).

Tiga ribuan mi sagu goreng itu dibagikan dalam meramaikan Gebyar gerakan nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBI/BBWI) Provinsi Riau 2024. "Kali ini kita kembali memecahkan rekor MURI masak mi sagu terbanyak dengan 3.500 porsi, karena tahun 2023 baru 2.800 porsi dan Riau pecahkan rekor sendiri," kata Asisten II Setdaprov Riau M Job Kurniawan setelah menerima penghargaan rekor MURI dari Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri mewakili Penjabat Gubernur Riau SF Hariyanto.

Job Kurniawan mengatakan untuk memasak mi sagu goreng itu Pemerintah Provinsi Riau melibatkan 46 UMKM Riau untuk mempromosikan bahwa di daerah ini ada sagu yang bisa menggantikan nasi. Ribuan mi sagu itu sudah dikemas dalam boks plastik dan disusun berjejer di atas meja sepanjang lebih kurang 50 meter.

Berdasarkan penelitian Kementerian Pertanian RI, mi sagu memiliki karakteristik yang berbeda dengan mi yang terbuat dari terigu, berukuran lebih besar dan lebih transparan. Teksturnya juga lebih kenyal daripada mi dari terigu.

Yang membedakan mie sagu dengan mi dari terigu adalah manfaat kesehatannya. Mi sagu tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan saja, bahan makanan ini juga bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan.

Selain itu, mi sagu juga lebih tahan lama dibandingkan mi dari terigu walaupun tidak diolah menggunakan bahan pengawet. Mi sagu mengandung resistant starch pati yang tidak tercerna oleh saluran pencernaan manusia. Kadar resistant starch dalam mi sagu bahkan 3-4 kali lebih banyak dibandingkan kandungan resistant starch dalam mi yang dibuat dari tepung terigu. Resistant starch ini bekerja sebagai prebiotik dan menurunkan indeks glikemik mi sagu, sehingga konsumsi mi sagu tidak akan meningkatkan kadar glukosa dalam darah dengan cepat.

Mi sagu cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus. Manfaat lain dari mie sagu adalah mencegah sembelit, melancarkan pencernaan dan mencegah kanker usus, meningkatkan kesehatan tulang dan sendi dan mencegah darah tinggi. Karena kandungan karbohidrat yang tinggi, sagu juga merupakan sumber energi yang baik. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement