Ahad 05 May 2024 18:14 WIB

Bahaya Seks Bebas Terus Disosialisasikan di Daerah Ini

Para pelajar diingatkan untuk jauhi perilaku ini.

Katakan tidak untuk seks bebas/ilustrasi
Foto: ant
Katakan tidak untuk seks bebas/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA -- Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menyosialisasikan bahaya seks bebas kepada pelajar SMP dan SMA di Desa Pengadah, Kecamatan Bunguran Timur laut.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP3AP2KB Kabupaten Natuna Yuli Ramadhanita saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna, Ahad (5/5/2024), mengatakan kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada Sabtu (4/5/2024). 

Baca Juga

 

"Kita utus psikolog untuk memberikan pemahaman terkait bahaya seks bebas," ucap dia.

Selain itu, sambung dia, pada kegiatan tersebut juga psikolog menyampaikan materi tentang dampak buruk kenakalan remaja bagi tumbuh kembang.

"Kegiatan seperti ini patut kita dorong, setiap desa harus melihat persoalan yang ada di masyarakat dan menyelesaikannya melalui anggaran mereka (APBDes) termasuk isu perempuan dan anak," ujar dia.

Menurut dia, permasalahan di masyarakat harus dituntaskan dari tingkat desa dan kelurahan, sebab akan lebih mudah karena cakupannya kecil dan para pejabat di desa dan kelurahan lebih mengenal karakter masyarakatnya.

"Makanya satgas bebas kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dibentuk di desa melibatkan semua pihak termasuk RT/RW," imbuh dia.

Ia menegaskan bahwa pihaknya selalu siap untuk berkolaborasi dengan pihak manapun guna mencegah terjadi kekerasan pada perempuan dan anak.

"Semuanya saling berhubungan dan bermuara di pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak," tutur dia.

Sekretaris Desa Pengadah Dores Manita mengatakan peserta pada sosialisasi tersebut merupakan siswa SMP dan SMA di wilayah itu.

Selain DP3AP2KB, sambung dia, pihak kepolisian juga turut andil pada sosialisasi tersebut. "Jumlah pesertanya sekitar 50 orang. Kegiatan dimulai dari pagi hingga sore," ucap dia.

Menurut dia, sosialisasi ini perlu dilakukan agar kehidupan generasi muda lebih terarah. "Kamu berharap tidak ada lagi anak-anak yang nakal," harap dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement