Ahad 13 Jun 2021 16:40 WIB

Kemenkes Gandeng Kementerian LHK Tangani Limbah Medis Covid

Kemenkes bekerja sama dengan Kementerian LHK tangani limbah medis Covid-19.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati  / Red: Bayu Hermawan
Limbah medis Covid (ilustrasi)
Foto: Antara/Fauzan
Limbah medis Covid (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk menangani limbah medis Covid-19.

"Kami bekerja sama dengan Kementerian LHK (menangani limbah medis penanganan Covid-19)," ujar Direktur Kesehatan Lingkungan Kemenkes Vensya Sitohang saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (13/6).

Baca Juga

Vensya melanjutkan, Kemenkes sesuai tugas dan fungsinya adalah membuat regulasi untuk fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) penghasil limbah. Ia menjelaskan, limbah medis, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) harus dipisahkan dari limbah domestik fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). 

Pemisahan limbah ini, dia melanjutkan, harus dilakukan fasyankes sebelum akhirnya dilakukan pengolahan lebih lanjut. Sementara terkait aturan untuk pengolahan limbah medis lebih lanjut, dia menambahkan, dikeluarkan oleh pihak Kementerian LHK.

 

Terpisah, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengutip keputusan menteri kesehatan (Kepmenkes) bahwa pengolahan limbah medis seperti vaksin dilakukan oleh Kemenkes yang dengan berkerja sama menggandeng dinas LHK atau pihak-pihak lain yang biasa melakukan pengolahan limbah infeksius.

"(Pengolahan limbah medis Covid-19) ini dilakukan fasyankes masing-masing," katanya. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement