REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kebiasaan membuang sampah sembarangan di Indonesia masih sangat tinggi bahkan hampir mendarah daging. Banyak dari masyarakat yang menganggap bahwa membuang sampah di selokan, sungai, jalanan umum dan taman adalah hal lumrah. Padahal kebiasaan ini jelas membahayakan lingkungan dan manusia itu sendiri, karena sampah tersebut bisa mendatangkan malapetaka seperti banjir.
Untuk itu, sangatlah penting mengajarkan pengelolaan sampah secara bijak kepada anak sejak usia dini. Harapannya, perilaku membuang sampah dan memilah sampah bisa menjadi sebuah kebiasaan yang akan terus dilakukan hingga dewasa nanti. Dengan begitu, persoalan sampah Indonesia di masa depan bisa teratasi.
Guna memuluskan tujuan itu, Danone-Aqua bekerja sama dengan Sekolah.mu meluncurkan program belajar digital bertajuk “Sampahku, Tanggung Jawabku”. Head of Climate & Water Stewardship Danone Indonesia, Ratih Anggraeni menjelaskan bahwa modul Sampahku, Tanggung Jawabku berisi materi-materi tentang sampah yang dikemas dengan pendekatan yang lebih interaktif dan inovatif.
“Ini penekanannya gimana kita bisa memberikan pemahaman ke anak tentang sampah. Dijelaskan sampah itu apa, siapa yang menghasilkan sampah, lalu jenis sampah apa saja, kalau sampah dibuang sembarangan dampaknya akan gimana. Nah baru setelah itu, kita ajarkan ke mereka, aksi apa yang disampaikan secara bersama seperti memilah sampah tadi,” kata Ratih dalam konferensi pers virtual, Kamis (6/5).
Tak hanya itu, materi dalam modul tersebut juga dibagi menjadi dua kategori, yaitu materi bagi anak usia PAUD dan untuk anak Sekolah Dasar (SD). Selain itu, modul tersebut dilengkapi dengan video edukasi yang menarik, kegiatan interaktif, kegiatan menyanyi bersama, praktik mandiri, serta terdapat panel diskusi.
Brand Director Aqua Intan Ayu Kartika mengatakan bahwa modul pembelajaran “Sampahku, Tanggung Jawabku” merupakan wujud komitmen AQUA dalam mengatasi masalah lingkungan dan sampah di Indonesia. Modul itu termasuk pada gerakan #BijakPlastik pilar edukasi.
“Kami berharap melalui modul digital ini semakin banyak anak Indonesia yang mendapat edukasi tentang sampah dan pengelolaannya. Melalui modul ini kami ingin membangun kebiasaan bahwa sampah adalah tanggung jawab kita sendiri,” kata Intan Ayu. Ia menegaskan bahwa modul dapat diakses secara gratis melalui platform Sekolahmu.
Ia menjelaskan bahwa modul ini sebetulnya telah dirilis pada 2019 namun dalam bentuk buku bacaan. Karena kemudian pandemi Covid-19, Aqua pun akhirnya mengubah medium belajar dari yang tadinya berbentuk fisik menjadi digital.