Senin 26 Apr 2021 10:37 WIB

Tukang Ojek, Guru, dan Kabinda yang Tewas oleh KKB Papua

Tukang ojek dan Kabinda Papua diduga dibunuh oleh KKB Lekagak Telengen.

Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha Karya gugur ketika kontak tembak dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, Ahad (25/4), sekitar pukul 15.50 WIT.
Foto: Istimewa
Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha Karya gugur ketika kontak tembak dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, Ahad (25/4), sekitar pukul 15.50 WIT.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Ronggo Astungkoro, Ali Mansur, Antara

Jenazah Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen I Gusti Putu Dani Nugraha Karya, yang tewas tertembak gerombolan bersenjata di Kampung Dambet, Beoga, Puncak, pada Ahad (25/4) dievakuasi ke Timika pada Senin pagi sekira pukul 08.30 WIT menggunakan helikopter Caracal TNI AU. Jenazah Brigjen IGP Dani Nugraha Karya langsung diturunkan di helipad Mako Yonif 754/ENK.

Baca Juga

Istri dan keluarga terdekat almarhum dilaporkan sudah tiba di Timika dengan penerbangan Batik Air dari Makassar. Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Agus Rohman, Senin siang sekitar pukul 12.50 WIT dijadwalkan melepas jenazah Kabinda Papua Brigjen TNI Putu Dani.

Evakuasi jenazah dari Beoga sudah dilakukan dan setelah disemayamkan di Mako Yonif 754/ENK, jenazah akan dilepas dengan upacara yang dipimpin Pangkogabwilhan III di Timika. Selanjutnya dengan menggunakan pesawat Batik Air, jenazah Brigjen TNI Putu Dani diterbangkan ke Jakarta.

Ketika ditanya tentang kronologi insiden yang menewaskan Kabinda Papua, Dandrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan meminta bersabar karena nanti akan ada keterangan resmi. Data yang dihimpun mengungkapkan korban bersama tujuh anggota menggunakan empat sepeda motor, Ahad pagi sekitar pukul 09.20 WIT ke Kampung Dambet. Di kampung itu sebelumnya sempat diserang KKB dengan membakar rumah warga serta fasilitas pendidikan, termasuk perumahan guru.

Insiden pembakaran di Kampung Dambet terjadi Sabtu (17/4) menyebabkan rumah Kepala Suku Eber Tinal ludes terbakar. Kontak tembak yang menewaskan Kabinda Papua terjadi sekitar pukul 15.50 WIT dan jenazah baru dapat dievakuasi dan tiba di Beoga sekitar pukul 18.30 WIT.

Badan Intelijen Negara (BIN) menyatakan akan terus meningkatkan deteksi dini dan cegah dini terhadap kelompok separatis dan teroris (KST) Papua. Gugurnya Kabinda Papua disebut tidak akan menyurutkan mental dan moral insan intelijen maupun aparat keamanan lainnya.

"BIN terus meningkatkan deteksi dini dan cegah dini terhadap KST Papua yang selama ini meresahkan masyarakat," ujar Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (26/4).

Dia menyatakan, gugurnya Kabinda Papua merupakan bentuk nyata pengorbanan BIN dalam mempertahankan kedaulatan NKRI. Insiden ini juga menjadi simbol pengabdian BIN dalam menjalankan undang-undang, yaitu sebagai lini terdepan dalam sistem keamanan nasional.

Baca juga: BIN Kini Labeli Penembak Kabinda Papua Kelompok Teroris

"Kejadian ini tidak akan menyurutkan mental dan moral insan intelijen maupun aparat keamanan lainnya dalam memberantas segala ancaman nasional," kata dia menjelaskan.

I Gusti Putu disebut diserang oleh KST Papua saat mengobservasi lapangan untuk mempercepat pemulihan keamanan. "Kehadiran Kabinda Papua di Kampung Dambet adalah dalam rangka observasi lapangan guna mempercepat pemulihan keamanan pasca-aksi brutal KST Papua di wilayah tersebut," ujar Wawan.

Dia menjelaskan, kunjungan pimpinan tertinggi BIN Papua di lapangan juga dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan moral dan semangat kepada masyarakat. Menurut Wawan, selama ini masyarakat setempat terganggu oleh kekejaman dan kebiadaban KST Papua.

Wawan menerangkan, kejadian pengadangan dan penyerangan tersebut bermula saat patroli Satgas BIN bersama dengan Satgas TNI-Polri melakukan perjalanan menuju Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Ahad (25/4) sekitar pukul 15.50 WIT. Saat itu Satgas BIN dan Satgas TNI-Polri diadang oleh KST Papua.

"Sehingga, terjadi aksi saling tembak di sekitar gereja Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Akibat kontak tembak tersebut, Kabinda Papua tertembak dan gugur sebagai pahlawan di lokasi kejadian," kata dia menjelaskan.

Dia menjelaskan, proses evakuasi dari lokasi kejadian telah dilakukan dan akan di bawa ke Timika yang kemudian diterbangkan ke Jakarta. Jenazah Dani akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata dan dinaikkan pangkatnya secara anumerta menjadi mayor jenderal.

"Selain itu, Satgas BIN dibantu unsur keamanan lainnya terus melakukan pengejaran terhadap KST Papua tersebut," ujar dia.

Wawan mengungkapkan, Dani dikenal sebagai sosok yang hangat dan berprestasi. Dani juga dikenal memiliki karier cemerlang di kesatuannya dan pekerja keras. Selama bertugas, almarhum juga dekat dengan masyarakat. Menurut Wawan, gugur di medan tugas adalah kebanggaan tertinggi insan intelijen.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono menyatakan, pelaku penembakan terhadap Kabinda Dani dilakukan kelompok Lekagak Telengen. "Dari laporan yang saya terima, pelaku penembakan terhadap korban berasal dari kelompok Lekagak Telengen," kata Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Yogo, Ahad (15/4) malam.

Baca juga: Kabinda Papua Meninggal, Ini Penjelasan BIN

Data yang dihimpun mengungkapkan korban bersama tujuh anggota menggunakan empat sepeda motor, Ahad pagi sekitar pukul 09.20 WIT ke Kampung Dambet, yang sebelumnya sempat diserang KKB dengan membakar rumah warga serta fasilitas pendidikan, termasuk perumahan guru. Insiden pembakaran di Kampung Dambet terjadi pada Sabtu (17/4) menyebabkan rumah Kepala Suku Eber Tinal ludes terbakar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement