Jumat 16 Apr 2021 17:12 WIB

Wacana Ahok Jadi Menteri Dianggap Buat Gaduh

Siti Zuhro nilai memori publik terhadap Ahok belum terhapus.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Foto: Antara/Reno Esnir
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti politik senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, mengkritisi wacana penetapan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Menteri Investasi. Ia menilai wacana tersebut menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Zuhro meminta Presiden Joko Widodo bijak dalam memilih menteri baru dalam formasi reshuffle kali ini. Ia mengingatkan kalau Presiden Jokowi salah dalam memilih menteri karena sosoknya yang kontroversial pastinya akan menimbulkan polemik dan resistensi masyarakat.

Baca Juga

"Semisal Ahok dijadikan menteri investasi, ini akan menimbulkan kegaduhan. Memori publik terhadap Ahok kurang positif dan ini belum terhapus sampai saat ini," kata Zuhro kepada Republika, Jumat (16/4).

Zuhro menyebut merekrut Ahok berarti membuka memori lama publik yang resisten dirinya. Ia menyarankan Presiden Jokowi mempertimbangkan secara serius kemungkinan-kemungkinan buruk yang muncul bila merekrut Ahok dalam kabinet.

"Dalam era disrupsi yang penuh dengan ketidakpastian ini sangat bijak bila Presiden memikirkan dampak-dampak negatif yang bakal muncul jika merekrut orang yang kontroversial seperti Ahok," ujar Zuhro.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menyebut ada sejumlah nama tokoh yang berpeluang ditunjuk Presiden Jokowi dalam reshuffle kabinet kali ini. "Kementerian Investasi Ahok cocok sepertinya. Selain berpengalaman, Ahok juga disebut masuk tim perumus ibu kota baru," kata Fadhli, Kamis (15/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement