REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Terminal Induk Rajabasa di Bandar Lampung, Provinsi Lampung, segera menggunakan GeNose C19 untuk mendeteksi Covid-19. Deteksi ini diperuntukkan kepada pelaku perjalanan di terminal ini yang akan melakukan perjalanan penyeberangan melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
"Tentunya kami bersyukur mendapat bantuan alat GeNose C19 dari pemerintah pusat, karena hal ini bisa membantu deteksi dini Covid-19 kepada pelaku perjalanan," kata Kepala Terminal Induk Rajabasa Herri Indarto, di Bandar Lampung, Jumat (16/4).
Ia mengatakan bahwa pelaku perjalanan yang akan menjadi prioritas mendapatkan tes GeNose C19, yakni mereka yang dianggap rentan terpapar Covid-19, seperti anak-anak atau pun orang lanjut usia. "Kami random saja memeriksanya, tapi prioritas anak-anak dan lanjut usia," kata dia lagi.
Hasil deteksi dini Covid-19 menggunakan alat GeNose ini dapat diketahui dalam waktu dua menit, dan tingkat keakuratannya mencapai 90 persen. "Sekali lagi ini untuk deteksi dini Covid-19. Jadi nanti sebelum diperiksa pelaku perjalanan akan diminta puasa dahulu 30 menit sebelum dilakukan tes dengan GeNose," kata dia.
Herri mengatakan bahwa hasil tes dengan alat GeNose ini hanya berlaku selama 1x24 jam, sehingga tidak bisa dipakai untuk keperluan lainnya. "Jadi bila deteksinya negatif atau sebaliknya mereka pun bisa melakukan tes ulang dengan GeNose lagi atau pun dengan rapid test atau PCR untuk memastikannya," katanya.
Namun begitu, ia mengatakan bahwa yang menjadi kendala dalam penggunaan alat GeNose ini yakni kantong udara yang digunakan untuk pengecekan saat ini hanya diberi 300 pcs. "Yang jadi pertanyaan itu di apotek apakah ada atau tidak kantong udara," ujar Herri.
Pada sisi lain, dia pun mengatakan bahwa pihaknya belum akan melakukan penutupan terminal atau penyekatan kendaraan. Sebab, pihak Terminal Rajabasa masih menunggu arahan selanjutnya dari pemerintah pusat.