Kamis 08 Apr 2021 10:16 WIB

Bantuan Presiden untuk Korban Siklon Seroja Tiba di Lembata

Bantuan presiden untuk korban bencana alam siklon tropis Seroja di NTT telah tiba

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah warga menyalakan lilin saat berziarah di tempat pemakaman massal korban tanah longsor di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). Sebagian besar dari 55 orang korban meninggal akibat tanah longsor di desa tersebut dimakamkan di lokasi tersebut.
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA
Sejumlah warga menyalakan lilin saat berziarah di tempat pemakaman massal korban tanah longsor di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). Sebagian besar dari 55 orang korban meninggal akibat tanah longsor di desa tersebut dimakamkan di lokasi tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan paket bantuan yang dikirim Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk para korban bencana alam siklon tropis Seroja di NTT telah tiba di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata. Komandan Lantamal VII Kupang Laksamana Pertama (Laksma) TNI I Gusti Kompiang Aribawa menyebutkan, paket bantuan yang diangkut dengan KRI Oswald Siahaan (354) segera diturunkan dan disalurkan ke desa-desa terdampak yang kini kekurangan logistik.

"Sudah tiba di Pelabuhan Lewoleba dengan membawa bansos dari Presiden RI, yang akan kita serahkan kepada Bupati Lembata," ujar Aribawa, Kamis (8/4).

TNI ujar Aribawa, segera berkoordinasi dengan BNPB untuk menyalurkan bantuan ke titik-titik yang paling membutuhkan di Kabupaten Lembaga. Sebelumnya, Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, jumlah korban jiwa bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) bertambah menjadi 138 orang. Penambahan terjadi setelah ditemukannya beberapa jenazah di Flores Timur.

"Untuk Flores Timur ada perubahan angka, perubahan data, dari posisi kemarin sekarang menjadi 67 orang yang meninggal. Kemudian yang hilang sudah berkurang menjadi enam orang karena ditemukan beberapa jenazah pada hari ini," kata Doni dalam keterangan pers penanganan bencana di wilayah NTT secara virtual, Rabu (7/4) malam.

Di Kabupaten Alor, ia mengatakan, ada 25 orang meninggal dunia, sedangkan 20 warga masih dalam pencarian. Kabupaten Malaka dilaporkan ada empat orang meninggal dunia, Kabupaten Kupang lima orang, dan Kabupaten Lembata 32 orang serta 35 orang masih dalam pencarian.

Selanjutnya, di Kabupaten Sabu Raijua dua orang meninggal dunia, Kabupaten Ende, Kota Kupang, dan Kabupaten Ngada masing-masing satu orang meninggal dunia. "Sehingga total korban meninggal yang telah ditemukan jasadnya mencapai 138 orang dan yang masih dalam pencarian sebanyak 61 orang," kata Doni.

Doni mengatakan, ada sejumlah kendala dalam melakukan pencarian warga yang masih hilang, terutama di Lembata dan Alor. Di sana, petugas kesulitan memobilisasi alat-alat berat, seperti eskavator dan truk untuk mengangkut material berupa batu-batu besar yang terbawa longsor dan banjir bandang.

Selain itu, cuaca di lokasi masih belum bagus sehingga sejumlah kapal sulit berlayar untuk mengangkut alat-alat berat yang dibutuhkan. "Mudah-mudahan cuara malam ini bagus sehingga alat berat bisa dikirim dari Larantuka ke Adonara," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement