REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu inisiator KLB, Max Sopacua menyindir masih ada politikus Partai Demokrat yang belum tersentuh dalam kasus korupsi proyek Hambalang. Max mendorong lembaga penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus tersebut, agar semua yang terlibat menerima ganjaran atas perbuatannya.
"Kami serukan kepada lembaga hukum, dalam hal ini KPK untuk menindaklanjuti apa yang belum dilanjutkan. Silahkan gali keterangan saksi siapa saja yang menikmati (korupsi) Hambalang," ujar Max di Hambalang Sport Center, Bogor, Kamis (25/3).
Max menjelaskan, alasan Demokrat kubu Moeldoko atau KLB menggelar konferensi pers di Hambalang Sport Center, Bogor, karena proyek inilah yang telah menghancurkan elektabilitas Demokrat. "Tempat inilah, proyek inilah adalah salah satu bagian yang merontokkan elektabilitas Partai Demokrat ketika peristiwa-peristiwa itu terjadi," kata Max saat konferensi pers itu.
Max menuding kasus korupsi proyek Hambalang malah mencoreng Demokrat. Akibatnya, perolehan suara Demokrat mengalami penurunan secara signifikan dalam tiap ajang pemilu.
"Ini adalah bagian integral dari sejarah yang menentukan bagaiamana Partai Demokrat itu mulai pelan-pelan turun (elektabilitasnya). Dari mulai 20,4 persen menjadi 10,2 persen, dan 7,3 persen," ujar Max.
Seperti diketahui, sejumlah politikus Partai Demokrat terjerat kasus korupsi Hambalang. Mereka yaitu mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum dan Nazaruddin. Nama terakhir kini berpihak pada Demokrat KLB usai bebas.