Selasa 16 Mar 2021 19:59 WIB

BPOM Tetap Pantau KIPI Usai Vaksinasi Astra Zeneca Diberikan

Vaksin Astra Zeneca ditunda karena lebih pada kehati-hatian dan mengikuti arahan BPOM

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: DOk BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi menunda pendistribusian vaksin Covid-19 Astra Zeneca yang telah tiba di Indonesia. Kemudian jika nantinya vaksin Astra Zeneca telah dibagikan dan disuntikkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tetap memantau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

"Kami kan ada mekanisme penanganan KIPI. Jadi, walaupun vaksin Astra Zeneca digunakan, penanganan dan monitoring KIPI-nya dari BPOM masih berlangsung," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat konferensi virtual Kemenkes, Selasa (16/3).

Baca Juga

Artinya, dia melanjutkan, mekanisme pemantauan tetap ada. Sehingga, bukan berarti tak ada monitoring setelah vaksin Astra Zeneca disuntikkan. "Mekanisme itu tetap berjalan, baik dari BPOM dan Komisi Nasional KIPI terkait gejala klinis yang timbul akibat penyuntikan vaksin," ujarnya.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi menunda pendistribusian vaksin Covid-19 Astra Zeneca yang telah tiba di Indonesia. Namun, penundaan sementara pendistribusian vaksin dilakukan bukan semata-mata karena laporan penggumpalan darah usai imunisasi seperti yang terjadi di negara Eropa melainkan karena kehati-hatian.

"Penundaan distribusi vaksin Astra Zeneca karena lebih pada kehati-hatian, kami mengikuti arahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," ujar Nadia.

Kini, dia melanjutkan, BPOM bersama dengan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Itagi) dan para ahli sedang melihat kembali apakah kriteria-kriteria penerima vaksin yang sebelumnya telah dikeluarkan yaitu vaksin Covid-19 merek Sinovac dari Cina dan Sinovac produksi Bio Farma juga sama kriterianya dengan vaksin yang juga akan digunakan yaitu vaksin Astra Zeneca. Kini, pihaknya menunggu proses ini dan tengah melakukan proses pengecekan secara fisik atau quality control. Ini termasuk apakah ada vial yang rusak, apakah ada kemasan yang kondisinya tidak baik. 

"Ini dipastikan dulu sebelum kami distribusikan ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) tempat pelaksanaan vaksinasi. Kami betul-betul menjamin dari segi mutunya," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement