REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Ganjil-genap Kota Bogor akan ditiadakan selama dua pekan ke depan. Namun, Polresta Bogor Kota tetap mengerahkan tim Crowd Free Road (CFR) untuk memantau jalan yang terdapat kerumunan.
Polresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, nantinya tim CFR akan melakukan penutupan sementara terhadap ruas jalan yang padat. Seperti yang seringkali dilakukan di Jalan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
“Ganjil-genap memang tidak diberlakukan, tapi CFR masih berlaku. Kalau ada ruas jalan yang padat, bisa jadi kita lakukan penutupan sementara atau cara lain agar mengurangi kepadatan,” kata Susatyo, Selasa (2/3).
Sementara itu, selama empat pekan pelaksanaan ganjil-genap di Kota Bogor, Susatyo menjelaskan, terdapat penurunan tempat kerumunan. Terutama setiap akhir pekan, dimana didapati ada ribuan kendaraan yang masuk ke Kota Bogor diputar balik karena tidak sesuai aturan ganjil-genap.
“Kita sampaikan selalu, berdasarkan hasil evaluasi ada penurunan kerumunan. Bukan lalu lintas, tapi penurunan tempat kerumunan selama ganjil-genap,” tegasnya.
Di samping itu, lanjutnya, klaster perumahan dan klaster lingkungan juga menurun. Sebab, protokol kesehatan di daerah pemukiman dipertahankan melalui program Polisi RW.
“Terus masih ada Polisi RW, ada aparatur sipil negara (ASN) pendamping RW. Sehingga tingkat ini semakin berdaya dan semua bisa menekan penyebaran di tingkat lingkungan,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) sepakat meniadakan ganjil-genap selama dua pekan ke depan. Keputusan tersebut dibuat karena data tren Covid-19 dan sektor ekonomi di Kota Bogor terus membaik.
Baca: Tren Covid-19 Membaik, Ganjil-Genap Kota Bogor Ditiadakan
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menjelaskan, meski ganjil-genap ditiadakan, Pemkot Bogor dan Forkopimda melalui Satgas Covid-19 terus melakukan evaluasi terhadap data tren Covid-19 selama dua pekan kedepan.
“Langkah-langkah kita ini selalu terukur dari data-data, maka kami selama dua minggu ke depan, meniadakan ganjil-genap sambil kita evaluasi. Karena kita ingin rem dan gas ini dilakukan tepat sesuai data-data tadi,” ujarnya.