Senin 25 Aug 2025 14:15 WIB

Tak Semua Trotoar TB Simatupang yang Dipangkas, Ini Kriterianya

Pemanfaatan trotoar hanya berlaku hingga November 2025.

Pengendara terjebak kemacetan saat melintas di area proyek pembangunan kolam retensi di Jalan TB Simatupang, Jakarta, Selasa (5/3/2024). Kemacetan tersebut terjadi saat jam sibuk imbas dari pembangunan proyek kolam retensi yang memakan sebagian badan jalan. Adapun menurut Dinas SDA DKI Jakarta, proyek tersebut ditargetkan rampung pada bulan Februari 2024 ini. Meski demikian, hingga hari Selasa (5/3/2024) kawasan tersebut masih tampak sejumlah alat berat serta pagar pembatas area proyek.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengendara terjebak kemacetan saat melintas di area proyek pembangunan kolam retensi di Jalan TB Simatupang, Jakarta, Selasa (5/3/2024). Kemacetan tersebut terjadi saat jam sibuk imbas dari pembangunan proyek kolam retensi yang memakan sebagian badan jalan. Adapun menurut Dinas SDA DKI Jakarta, proyek tersebut ditargetkan rampung pada bulan Februari 2024 ini. Meski demikian, hingga hari Selasa (5/3/2024) kawasan tersebut masih tampak sejumlah alat berat serta pagar pembatas area proyek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menegaskan tidak semua trotoar akan difungsikan untuk mengurai kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Menurut Pramono, trotoar yang dimaksud adalah yang saat ini tidak digunakan pejalan kaki karena terdapat proyek di lokasi tersebut.

“Jadi trotoar yang sedang tidak dipakai karena ada proyek di sana, memang tidak bisa difungsikan sebagai jalur pedestrian,” kata Pramono di Jakarta Timur, Senin (25/8/2025).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pemanfaatan trotoar untuk kendaraan hanya bersifat sementara hingga November mendatang, dengan harapan arus lalu lintas di kawasan TB Simatupang bisa kembali lancar.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan agar trotoar itu bisa digunakan. Jadi ini sementara, sebagai bagian dari rekayasa lalu lintas di TB Simatupang,” ujar Pramono.

Terkait rencana penerapan ganjil-genap di kawasan tersebut, Pramono mengatakan pihaknya masih membahas dan belum mengambil keputusan. Namun, ia menegaskan kebijakan lain yang sudah dijalankan adalah memperkecil bedeng proyek di TB Simatupang agar ruas jalan menjadi lebih luas.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan pihaknya bersama Dinas Bina Marga akan memanfaatkan sebagian trotoar di Jalan TB Simatupang, khususnya di area Cibis Park, sehingga ruas jalan yang semula menyempit dapat kembali menjadi dua lajur.

Menurut Syafrin, upaya ini dilakukan karena adanya sejumlah proyek galian, seperti pipanisasi air minum oleh PAM Jaya, pembangunan saluran oleh PAL Jaya, hingga proyek complete street oleh Dinas Bina Marga.

“Mulai dari simpang Pasar Minggu sampai Ampera ada pembangunan pipanisasi PAM Jaya. Dari Ampera ke SPBU Shell hingga Fatmawati, itu pekerjaan PAL Jaya. Sementara dari SPBU Shell sampai Jalan RA Kartini sedang ada pembangunan complete street,” kata Syafrin.

Ia menambahkan, akibat proyek-proyek tersebut terdapat 4–5 titik penyempitan jalan yang menimbulkan kemacetan. “Kawasan itu sedang padat-padatnya, dan tentu kami berupaya bersama Ditlantas Polda Metro Jaya, Dinas Bina Marga, hingga Satpol PP untuk melakukan pengaturan lalu lintas secara optimal,” ujarnya.

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement