Jumat 19 Feb 2021 14:38 WIB

BNPB Upayakan SMS Blast Bencana ke Publik

SMS blast bisa berisi peringatan dini banjir kepada masyarakat.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Indira Rezkisari
i banjir di akses jalan menuju gerbang tol Jakarta-Cikampek,  di Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/2/2021). Menurut warga akses jalan menuju pintu tol di daerah tersebut banjir pada pukul 05.30 WIB.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
i banjir di akses jalan menuju gerbang tol Jakarta-Cikampek, di Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/2/2021). Menurut warga akses jalan menuju pintu tol di daerah tersebut banjir pada pukul 05.30 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang menguji coba SMS blast peringatan dini banjir kepada masyarakat. Upaya itu, diakuinya sedang dilakukan bekerjasama dengan Kominfo.

‘’Kami sedang uji coba SMS blast kerjasama dengan kominfo untuk penyampaian peringatan dini banjir kepada masyarakat,’’ ujar Direktur Peringatan Dini, Afrizal Ari, kepada Republika, Jumat (19/2).

Baca Juga

Lebih jauh, BNPB ia klaim juga sudah mendukung penguatan kapasitas masyarakat melalui program desa tangguh bencana (destana) serta keluarga tangguh bencana (katana). Dalam melakukan persiapan menghadapi potensi bencana, penyusunan rencana kontijensi dan penetapan titik evakuasi, kata dia, juga selesai dirampungkan

Bahkan, tatkala bencana terjadi ke depannya, ia menegaskan, kesiapan logistik sudah disiapkan apabila terjadi potensi pengungsian. ‘’Kami juga melakukan mitigasi vegetatif di beberapa daerah rawan banjir dan longsor, serta menyiapkan sekolah pendidikan aman bencana (SPAB) hingga penyediaan peralatan evakuasi,’’ ujar Afrizal.

Afrizal menambahkan, semua upaya itu dilakukan di bawah koordinasi BNPB dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). ‘’Jadi, BNPB lebih mem-backup BPBD di daerah.’’ ungkap dia.

Hal serupa juga ditegaskan oleh Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Eny Supartini. Menurut dia, pihaknya juga sudah bersurat kepada seluruh BPBD di Indonesia sejak Januari lalu. Langkah itu, ia tegaskan sebagai upaya kesiapsiagaan BNPB menghadapi ancaman hidrometeorologi.

‘’Termasuk imbauan melakukan rakor teknis ancaman hidrometeorologi,’’ ungkap dia.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, wilayah di Pulau Jawa berstatus siaga potensi banjir maupun banjir bandang akibat dampak hujan lebat pada 18 hingga 19 Februari. "Status siaga banjir yaitu di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur," kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Kamis (18/2).

Sejumlah daerah lainnya berstatus Waspada yaitu Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan. Status Waspada banjir juga diperkirakan di Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Papua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement