REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Peringatan Dini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Afrizal Ari mengakui, Pulau Jawa termasuk Jabodetabek, memang akan mengalami potensi banjir dalam dua hari ke depan. Namun, pihaknya menegaskan BNPB telah melakukan berbagai langkah persiapan, khususnya berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Menurutnya, langkah peringatan dini telah dilakukan pihaknya, selain dari kesiapsiagaan BNPB yang dikoordinasikan dengan pemerintah daerah. Lebih jauh, BNPB ia klaim juga sudah mendukung penguatan kapasitas masyarakat melalui program desa tangguh bencana (destana) serta keluarga tangguh bencana (katana).
"Kami juga melakukan mitigasi vegetatif di beberapa daerah rawan banjir dan longsor, serta menyiapkan sekolah pendidikan aman bencana (SPAB) hingga penyediaan peralatan evakuasi," ujar Afrizal kepada Republika.co.id, Jumat (19/2).
Dalam melakukan persiapan menghadapi potensi bencana, penyusunan rencana kontijensi dan penetapan titik evakuasi, kata dia, juga selesai dirampungkan pihaknya. Bahkan, tatkala bencana terjadi ke depannya, ia menegaskan, kesiapan logistik sudah disiapkan apabila terjadi potensi pengungsian.
Afrizal menambahkan, semua upaya itu dilakukan di bawah koordinasi BNPB dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). "Jadi, BNPB lebih membackup BPBD di daerah," ungkap dia.
Baca juga : Baznas Evakuasi Balita Saat Banjir Rendam Cipinang Melayu
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, wilayah di Pulau Jawa berstatus siaga potensi banjir maupun banjir bandang akibat dampak hujan lebat pada 18 hingga 19 Februari.
"Status siaga banjir yaitu di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur," kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Kamis (18/2).
Berdasarkan pemaparan, sejumlah daerah lainnya yang berstatus Waspada yaitu Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan.
Lebih jauh, status waspada banjir juga diperkirakan terjadi di Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Papua.