Rabu 20 Aug 2025 21:33 WIB

Jabodetabek Diguncang Gempa, BNPB: Belum Ada Laporan Dampak Kerusakan

BNPB pastikan belum ada kerusakan atau korban jiwa akibat gempa Bekasi.

Rep: Bayu Adji P / Red: Gita Amanda
Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,9 mengguncang wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (20/8/2025). (ilustrasi)
Foto: Reuters
Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,9 mengguncang wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (20/8/2025). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,9 mengguncang wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (20/8/2025). Berdasarkan analisis data seismik sementara, pusat gempa berada di darat, 14 kilometer sebelah tenggara Kabupaten Bekasi dengan kedalaman 10 kilometer.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta jajarannya segera berkoordinasi dengan aparat setempat untuk melakukan pemeriksaan. Ia juga menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah Jabodetabek melakukan pemantauan lapangan. "Segera cek dan laporkan," kata Suharyanto melalui keterangannya, Rabu malam.

Baca Juga

Sebagian besar masyarakat di Jakarta merasakan guncangan gempa selama 1–4 detik. Banyak warga dilaporkan berhamburan keluar rumah maupun gedung-gedung pencakar langit.

Hingga berita ini diturunkan, BNPB menyampaikan belum ada laporan terkait kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa. Perkembangan situasi akan disampaikan secara berkala.

BNPB juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Tercatat sudah terjadi satu kali gempa susulan dengan kekuatan M 2,1 setelah gempa utama.

Masyarakat diminta menjauhi bangunan retak maupun yang berpotensi roboh, serta menghindari kaca atau benda lain yang dapat melukai jika terjatuh akibat guncangan.

Sementara itu, warga yang berada di gedung tinggi diminta tidak menggunakan lift untuk sementara. BNPB menekankan agar masyarakat menggunakan tangga dan pintu darurat sebagai jalur evakuasi.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menambahkan, sesaat setelah gempa beredar potongan video yang menunjukkan kerusakan bangunan Puskesmas Purwasari, Karawang, Jawa Barat. Video tersebut disertai narasi seolah-olah kerusakan akibat gempa.

"Faktanya, kerusakan bagian depan gedung dan teras puskesmas disebabkan oleh hujan disertai angin kencang pada Rabu sore menjelang petang," kata Abdul.

Ia mengimbau masyarakat tidak terpengaruh oleh kabar yang belum dapat dipastikan kebenarannya terkait gempa. "Perbarui dan cek informasi dari instansi resmi seperti BNPB, BMKG, BPBD, TNI, Polri, serta pihak berwenang lainnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement