Rabu 03 Feb 2021 04:44 WIB

‘Jateng di Rumah Saja’ Diuji Coba Akhir Pekan ini

Selama dua hari, hanya pelayanan umum yang tetap beraktivitas dengan pengetatan.

Rep: Bowo Pribadi / Red: Ratna Puspita
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Foto:

Ia juga mengatakan, 'Jateng di Rumah Saja' merupakan respons terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut pelaksanaan PPKM masih belum efektif untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Menurut dia, penghentian aktivitas selama dua hari merupakan cara menerjemahkan apa yang diinginkan oleh pemerintah dalam mengendalikan pandemi seperti sekarang ini.

Ia mengatakan, pernyataan presiden yang mengatakan PPKM ‘gagal’ bermakna semua daerah harus mencari cara-cara ekstra untuk berupaya menekan pertumbuhan kasus Covid-19 di wilayahnya. Selama dua hari, ia mengatakan, tidak ada aktivitas masyarakat, tidak ada tumpah ruah di jalan, dan semua ada di rumah. 

Gubernur juga berharap, pelaksanaan Jateng di Rumah Saja dapat memunculkan kesadaran dari masyarakat. Sebab, ikhtiar untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 tersebut tidak akan efektif tanpa partisipasi masyarakat. 

“Sekarang kita mau ujicoba, coba mengingatkan masyarakat ini Covid-19 -nya masih tinggi lho, korbannya juga sudah banyak lho ya, rumah sakit makin penuh lho ya, dan seterusnya,” kata Ganjar.

Sebelumnya, usulan Jateng di Rumah Saja disampaikan gubernur saat memimpin rapat evaluasi penanggulangan Covid-19 di kantornya, Senin (1/2) kemarin. Gubernur mengatakan, langkah itu layak dicoba mengingat peningkatan kasus Covid-19 tetap terjadi padahal sejumlah kebijakan telah diambil. 

Akibat kasus ini, sudah banyak orang meninggal dunia, termasuk tenaga kesehatan, romo, kyai, tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement