Angin kencang yang berkisar antara 10 hingga 30 kilometer per jam, terjadi karena karena adanya low pressure (tekanan rendah) di selatan Indonesia. "Terkait angin yang agak berhembus kencang di 3 smpe 4 hari terakhir hampir merata di wilayah Jatim. Memang karena ada gangguan daerah low pressure di selatan Indonesia yang cukup banyak memanjang sampai timur Indonesia. Tapi ini hanya periodik sja. Antara 3 ampe 7 hari. Nanti akan kembli normal untuk kecepatan anginnya," ujar Teguh.
Terkait bencana banjir yang melanda beberapa daerah di Jatim, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistyo memastikan, hingga saat ini, bencana tersebut tidak sampai menyebabkan puso atau gagal panen. Memang diakuinya ada beberapa lahan pesawahan yang terdampak banjir. Namun tanaman para petani bisa diselamatkan dan tidak sampai menyebabkan terjadinya puso.
"Untuk banjir belum ada laporan puso. Masih bisa diatasi. Ada yang melanda lahan sawah tapi masih bisa diselamatkan enggak sampai terjadi puso," ujar Hadi.