Kamis 21 Jan 2021 12:11 WIB

Tawuran 'Gemtas Vs Tuyul' Manggarai, Pecah Setelah 22 Tahun

Akar kecemburuan ekonomi menyadi faktor penyebab terjadinya tawuran tersebut. 

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Tawuran warga di Manggarai, pasar Rumput mengakibatkan rusaknya fasilitas umum dan lalu lintas di Jl Sultan Agung berhenti total akibat peristiwa tersebut.
Foto:

100 Sidik Jari 

Daud tak ingin warganya kembali saling serang. Dia pun mengundang sebagian warganya ke Sekretariat RW pada Selasa siang. Pada kesempatan itu, Daud meminta, warga dari kedua kelompok untuk menandatangani surat perjanjian damai. 

Perjanjian damai itu ditandatangani oleh perwakilan warga dan disaksikan oleh Kapolsek Tebet Kompol Budi Cahyono, Camat Tebet Dyan Airlangga, dan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Jimmy Christian Samma. Naskah perjanjian itu dilengkapi materai 6.000. 

Usai warga membuat perjanjian damai, pihak kepolisian tak mengizinkan mereka pulang begitu saja. Polisi mengambil sidik jari dari sekitar 100 warga yang hadir ketika itu. 

Kasat Reskrim Jimmy mengatakan, pengambilan sidik jari warga bertujuan untuk memudahkan proses identifikasi jika tawuran kembali terulang. "Sidik jari kita ambil untuk mengidentifikasi kira-kira apabila nanti ke depannya terjadi tawuran lagi. Teman-teman yang kita ambil sidik jarinya bisa kita identifikasi dengan cepat," kata dia. 

 

Sementara itu, Camat Tebet Dyan Airlangga, meminta pihak RW memberikan usulan program ekonomi yang dibutuhkan warga. "Intinya bagaimana supaya ekonomi bisa bergerak. Ekonomi bisa menampung tenaga kerja dengan baik," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement