Kamis 07 Jan 2021 03:18 WIB

Wali Kota Mataram Izinkan Sekolah Tatap Muka

Wali Kota Mataram meminta sekolah tatap muka melaksanakan protokol ketat

Red: Nur Aini
Sekolah tatap muka, ilustrasi
Foto:

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali dalam kesempatan itu, menyampikan pertimbangan antara lain, dampak negatif dari belajar jarak jauh seperti, tidak terkontrolnya anak saat dirumah yang menyebabkan anak berkeliaran pada saat jam sekolah dengan melakukan hal lain seperti main di pasar, pantai dan tempat lainnya.

"Selain itu, ada risiko anak putus sekolah yang dikarenakan anak terpaksa bekerja untuk membantu keuangan keluarga di tengah pandemi Covid-19," katanya.

Pertimbangan, menurut Fatir, adalah faktor akses dan kualitas pembelajaran jarak jauh menjadi pertimbangan tersendiri, yang mengakibatkan kesenjangan capaian belajar, terutama untuk anak dari sosial ekonomi yang berbeda.

Oleh karena itu untuk menunjang keberlangsungan pembelajaran tatap muka, Disdik telah memastikan setiap sekolah menerapkan standar protokol Covid-19. Mulai dari pengantaran anak ke sekolah, proses belajar mengajar, dan penjemputan.

"Kita pastikan orang tua yang menjumput juga tidak berkerumun," katanya.

Adapun penunjang pendidikan lain seperti kebersihan kamar mandi, kesediaan alat pengukur suhu tubuh, "hand sanitizer" menjadi perhatian khusus selama kegiatan. Untuk waktu pelaksanaan sementara direncanakan anak SD akan masuk 2-3 hari dalam satu minggu, dan SMP selama 2 hari.

"Harapan kita keputusan yang diambil menjadi keputusan terbaik bagi Kota Mataram, dengan tetap berpedoman dari keputusan kementrian terkait, dan Pemerintah Kota Mataram. Insya Allah, pekan depan kita mulai simulasi dan jika lancar Februari bisa kita mulai PBM tatap muka secara utuh," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement