Sabtu 11 May 2024 12:59 WIB

Pemprov Sulsel Tangani Sekolah Terdampak Banjir dan Longsor

Pemprov Sulsel ambil langkah cepat untuk menangani sekolah terdampak banjir-longsor.

Pj Gubernur Sulsel saat menyusuri banjir di area pemukiman warga di Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo. Pemprov Sulsel ambil langkah cepat untuk menangani sekolah terdampak banjir-longsor.
Foto: ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Pj Gubernur Sulsel saat menyusuri banjir di area pemukiman warga di Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo. Pemprov Sulsel ambil langkah cepat untuk menangani sekolah terdampak banjir-longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengambil langkah cepat dalam penanganan sekolah terdampak banjir dan longsor yang melanda beberapa kabupaten di provinsi setempat.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel Iqbal Najamuddin menginstruksikan kepada semua kepala cabang dinas dan kepala satuan pendidikan untuk segera melakukan pendataan terhadap fasilitas dan lingkungan sekolah yang terdampak.

Baca Juga

"Setelah terjadi banjir, bapak Kepala Dinas menginstruksikan agar semua kepala cabang dinas maupun kepala satuan pendidikan untuk melakukan pendataan fasilitas," kata Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Menengah Atas (SMA) Disdik Sulsel Muhammad Nur Kusuma Jaya di Makassar, Sabtu (11/5/2024).

Dia mengatakan laporan kerusakan yang diterima dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI, yakni kerusakan di SMA 14 Luwu, SMA 16 Luwu, SMK Army Putra Luwu, dan SMK Mitra Utama Suli.

Selanjutnya, di wilayah IV, yakni SMAN 3 Sidrap, SMKN 2 Wajo, SMAN 6 Wajo, dan SMAN 14 Wajo. Kerusakan yang dilaporkan meliputi ruang kantor, ruang kelas, peralatan laboratorium, peralatan ekstrakurikuler, smart board, komputer, serta pagar dan tembok sekolah.

"Banyak yang terendam air, seperti printer dan CPU ada yang terbawa arus. SMAN Negeri 14 Wajo misalnya, pagarnya hancur, beberapa peralatan hilang terbawa arus," ujar Muhammad Nur.

Sebagai respons atas kondisi ini, Dinas Pendidikan Sulsel berencana memasukkan penggantian alat atau fasilitas penunjang belajar yang rusak dan tidak dapat digunakan lagi ke dalam anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk memastikan proses belajar mengajar tidak terganggu.

"Jangan sampai kegiatan proses belajar mengajar terganggu," sebutnya.

Selain itu, upaya pembersihan sekolah sedang dilakukan, dan untuk keselamatan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan, pembelajaran dapat dilaksanakan secara daring jika diperlukan, terutama saat cuaca ekstrem.

"Dinas Pendidikan Sulsel juga berupaya untuk mengarahkan, yang tidak bisa dilakukan secara luring, akan dilaksanakan secara daring," tuturnya.

Dinas Pendidikan Sulsel juga mengeluarkan Surat Edaran pada 3 Mei lalu, tentang kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan bencana, sebagai bagian dari upaya antisipasi dan mitigasi.

"Kami berharap agar pihak sekolah, termasuk kepala satuan pendidikan, guru, dan murid, untuk tetap semangat dan menjaga diri," ucapnya.

Dalam rangka mendukung korban terdampak, Dinas Pendidikan Sulsel juga menggalang donasi. Ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan pendidikan tetap berjalan meskipun di tengah tantangan bencana alam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement